Jakarta, jurnalpijar.com –
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, calon jamaah haji biasanya berpamitan dengan orang yang dicintainya dalam perjalanan menunaikan ibadah haji.
Kata-kata perpisahan menunaikan ibadah haji ini penuh dengan doa dan harapan, serta mengungkapkan perasaan haru dan syukur karena telah memampukan Allah SWT untuk menunaikan puji-pujian yang agung tersebut.
Menunaikan ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang harus dipenuhi oleh umat Islam jika mampu. Ini juga merupakan momen yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Ketika waktu yang ditunggu-tunggu itu tiba, tentunya banyak momen seru yang bisa dinikmati, termasuk mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan orang tersayang.
Di bawah ini kumpulan kata-kata perpisahan menunaikan ibadah haji, dirangkum dari berbagai sumber, bisa disampaikan langsung saat menunaikan ibadah haji, dijadikan subtitle untuk dikirim di media sosial, atau dikirimkan ke sahabat melalui pesan singkat “Assalamualaikum wr.wb. Bismillahirahmannirrahiim. Selamat tinggal keluarga tercinta. Semoga Allah memberiku haji yang sempurna. Mohon doanya agar saya dapat pergi dengan selamat dan kembali dengan hati yang murni. Saya pamit sejenak, semoga Allah merahmati kita semua dan mengumpulkan kita kembali di Tanah Suci. “Ini adalah panggilan dari Allah yang harus aku jawab untuk beberapa waktu, tapi hatiku akan selalu bersamamu. Mohon doanya untuk keselamatan saya dalam perjalanan ini.” “Keluargaku tersayang, ketika aku masuk Tanah Suci, doakanlah aku agar segala dosaku diampuni. Kamu adalah doaku di setiap langkahku.” “Aku selalu membawa namamu dalam setiap doaku. Maafkan aku jika telah menyakitimu. Aku berjalan dengan penuh harapan dan cinta. Aku berharap suatu hari nanti kalian semua bisa masuk ke Tanah Suci. Amin” “Untuk setiap sujudku , aku akan memintanya untuk melindungi kalian semua, keluargaku tercinta. Terima kasih atas semua cinta dan doa yang kalian terima.” “Saat aku pergi haji, aku akan meninggalkan segala dosaku lagi. Aku pergi dengan niat suci untuk kembali sebagai pribadi yang lebih baik.” kepadaMu. Doakan aku agar perjalanan ini berjalan lancar dan aku kembali dengan membawa keberkahan.” “Kepergianku bukanlah sebuah perpisahan sementara. Percayalah, aku akan kembali dengan hati yang lebih murni dan jiwa yang lebih tenang .” tapi aku yakin Allah akan menjaga kita semua. Terima kasih telah menjadi bagian hidupku. Aku akan merindukanmu.” “Saat aku mengucapkan sa’i, aku akan berdoa untuk kebahagiaan dan keselamatan kalian semua” . “Kepada kedua orang tuaku tercinta, maafkan aku atas segala kesalahan dan kesalahan yang pernah aku perbuat. Doakan agar anak Anda menjadi hamba yang taat dan suka membantu orang lain.” “Aku berangkat dengan hati penuh pengharapan, namun aku juga penuh duka atas segala dosaku. Doakan agar saya diberi kesempatan untuk bertaubat di tanah suci.” “Setiap langkah yang saya ambil menuju Ka’bah adalah doa untuk kalian semua. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kita dan memelihara persaudaraan iman kita.” “Saat saya berada di Masjidil Haram, saya akan memintanya untuk memberkati kalian semua. Terima kasih atas cinta dan dukungan yang Anda tunjukkan kepada saya selama ini.” “Waktu perpisahan adalah waktu shalat. Semoga Allah senantiasa mempersatukan kita dalam kasih-Nya. “Saya mengucapkan selamat tinggal dengan hati penuh cinta dan doa.” “Di semua sajadahku, aku akan memohon kepada-Nya untuk melindungimu dari segala bahaya. Percayalah, saya akan kembali dengan membawa berkah.” “Kepada anak-anakku, jadilah anak-anak yang bertakwa dan bertakwa. Ayahku pergi mencari berkah, tapi hati ini selalu bersamamu. Ingatlah selalu Allah dalam setiap langkah.” “Sepanjang tawaf, saya akan mendoakan kebahagiaan dan keselamatan kalian semua. Terima kasih atas doa dan berkahnya.” “Maaf jika aku mengecewakanmu. Aku pergi dengan tujuan suci untuk menghapus dosa-dosaku. Doakan saya agar diberi kekuatan untuk melakukan ibadah ini.” “Selama saya di sini, saya akan berdoa untuk kedamaian dan keselamatan kalian semua. Terima kasih atas semua cinta dan pengertian yang telah Anda berikan kepada saya.” “Kepergian saya adalah panggilannya yang harus saya tanggapi. Aku mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu, tapi hatiku akan selalu bersamamu. Mohon doanya untuk keselamatan saya dalam perjalanan ini.” “Ketika saya pergi haji, saya akan meninggalkan segala dosa saya lagi. Aku pergi dengan harapan aku akan kembali dengan hati yang murni dan jiwa yang damai. “Waktu perpisahan adalah waktu shalat. Percayalah Allah akan menjaga kita semua. “Saya mengucapkan selamat tinggal dengan cinta dan harapan.” “Walaupun berat untuk berpisah, izinkan aku menunaikan ibadah haji ini. Tanah Suci memanggil dan saya harus menanggapi panggilan-Nya. Doakan agar Engkau selalu memberiku kekuatan dan kekuatan dalam langkahku dan aku selalu dalam pemeliharaan-Nya.” “Untukmu keluargaku tercinta yang selalu menyertai setiap doaku dan setiap langkahku. Izinkan saya sejenak menelusuri perjalanan haji yang diimpikan jutaan orang. Meski terpisah jarak yang jauh, namun hati kita akan selalu terhubung oleh ikatan keimanan yang kuat.” “Mekah, tanah suci yang selalu saya nantikan. Kini saatnya membuka jubah ihram dan meninggalkan seluruh penjuru dunia. Hatiku dipenuhi rasa syukur dan harapan bahwa aku dapat melihat Yang Mulia dengan mataku sendiri.” “Baitullah, rumah suci yang menjadi petunjuk seluruh umat Islam. Izinkan aku dengan rendah hati menginjakkan kaki di tanah suciMu. Sekalipun aku harus terpisah dari orang-orang yang kucintai, aku akan datang mencari kedamaian dan mengabdikan diriku dengan segala ibadahku untuk memenuhi kehendak-Nya.” “Untukmu yang kucintai, izinkan aku meninggalkan jejak di Tanah Suci. . Meski hati dan pikiranku akan selalu bersamamu, tubuhku tetap harus melakukan perjalanan spiritual yang signifikan. “Terimalah kepulanganku dengan senyuman, karena aku akan membawa keberkahan dari Tanah Suci.”
Berikut kata kata perpisahan ziarah yang bisa Anda jadikan referensi. Kata-kata menyentuh ini menggambarkan perasaan campur aduk antara suka, rindu, dan sedih yang dirasakan calon jemaah haji saat harus berpamitan dengan keluarga dan orang-orang tercinta.
Namun ada harapan dan kepastian untuk menerima rahmat dan keridhaan Allah SWT dengan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. (rata-rata/fef)
Tinggalkan Balasan