Jakarta, jurnalpijar.com –
Ada banyak diskusi tentang rencana pajak bagi wisatawan di Italia. Kota seperti Florence dan Roma bahkan mengusulkan kenaikan pajak wisatawan menjadi 25 euro per malam atau setara Rp 429 ribu per malam bagi wisatawan yang menginap di hotel mewah. Tak hanya bagi wisatawan yang menginap di hotel mewah, kota wisata seperti Venesia juga berencana menggunakan pajak turis di Venesia yang dulu hanya sekitar 1 euro dan 5 euro per malam. Namun pemerintah Italia ingin menaikkannya menjadi 25 euro. Mereka berpendapat bahwa pajak wisatawan yang tinggi membuat wisatawan lebih “bertanggung jawab”.
Mereka juga memastikan pajak yang dikumpulkan akan dikembalikan ke kota untuk mempercantik kawasan. Pajak tersebut akan digunakan untuk membiayai wilayah tersebut, misalnya untuk mengumpulkan sampah menurut Independent, dengan lebih dari 60 juta wisatawan dari seluruh dunia pada tahun 2023, banyak resor di Italia yang terkena dampaknya. Misalnya, lalu lintas pada hari libur karena Dengan banyaknya wisatawan yang datang, biaya tersebut akan dibayarkan setelah membayar pajak tempat tinggal di ibu kota Italia. Seperti Florence dan Roma. Kedua kota ini hampir semuanya menjadi destinasi wisata di Italia. Jika rencana tersebut disetujui, harga hotel akan semakin mahal, terutama untuk apartemen mewah. Sementara untuk hotel dengan kamar murah, harganya bisa dibilang lebih murah dibandingkan harga hotel ternama di Italia. Menteri Daniela Santanche mengatakan “Saat ini kita berbicara tentang bagaimana membantu meningkatkan pelayanan dan membayar wisatawan. Lebih banyak tanggung jawab”, dia mengatakan. Kebijakan pajak ini memiliki dampak positif dan negatif. Bulan lalu, presiden Asosiasi Pengusaha Hotel Italia, Confindustria Alberghi, mengatakan bahwa pariwisata membawa manfaat penting bagi perekonomian negara, terutama setelah pandemi Covid-19 yang menyebabkan jumlah wisatawan meningkat. sudah menurun dan wisatawan internasional kini sudah mulai kembali. Namun tidak disadari bahwa persaingan pariwisata di dunia semakin ketat. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang dapat mendukung semua kepentingan agar dapat berfungsi secara efektif kebijakan yang bijaksana yang tidak mengganggu perekonomian pajak kota pertama di dunia. Tiket masuk ke tempat bersejarah Venesia biayanya sekitar 5 euro. Kebijakan ini dicoba selama 29 hari untuk mengendalikan jumlah pengunjung di hari sibuk.
Tinggalkan Balasan