Jakarta, jurnalpijar.com —
Olimpiade Paris 2024 sepertinya menjadi momen fashion tersendiri. Salah satu yang paling menonjol adalah adanya nail art yang menghiasi kuku para atlet.
Sha’Carri Richardson adalah salah satu pionirnya. Ciri khas kukunya pun menjadi bagian dari atlet asal Amerika Serikat (AS) ini.
Jumat lalu, misalnya, Richardson tampil dengan kuku jarinya yang panjang dan runcing berhiaskan permata, dicat berbagai warna.
Seperti Richardson, pesenam Amerika Sonissa Lee dan Jordan Chiles juga menghiasi kuku mereka dengan warna berbeda.
Tak main-main, salon kuku bahkan siap mengecat Desa Olimpiade Paris 2024.
Secara tradisional, banyak atlet sering memilih untuk melakukan postur sesederhana mungkin agar dapat fokus pada performa optimal. Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi para atlet di Olimpiade Paris 2024.
Psikolog olahraga Daniel Adams Norberg mengatakan, nail art sendiri bisa memberikan manfaat bagi para atlet.
“Saya mendukung para atlet untuk memahami bagaimana mereka mengekspresikan diri melalui penampilan mereka dengan mencari hal-hal yang mendukungnya,” kata Nurnberg, dilansir Guardian.
Pelompat jauh Amerika yang lebih tua, misalnya Ratu Harrison Kelly, dikenal karena penampilan eksentriknya. Dia selalu menjaga kukunya tetap panjang, memiliki gaya rambut yang rumit dan bahkan memakai lipstik biru.
Harrison Kelly pernah berkata bahwa penampilannya membantunya melakukan yang terbaik.
Harrison Kelly berkata dalam sebuah wawancara lama, “Bagi sebagian orang, ini terdengar gila atau tidak masuk akal. Tapi sungguh, itulah cara saya memusatkan perhatian.”
Nurenberg menolak anggapan bahwa nail art mempengaruhi performa atlet. Menurutnya, para atlet harus sudah menilai batas-batas yang masih bisa diterima.
“Para atlet dan pelatih tentunya sangat memperhatikan perlengkapan mereka dan tidak mengambil risiko apa pun yang dapat membahayakan performa mereka di lapangan,” kata Nurnberg.
Memang benar Misalnya, Richardson menetapkan batasan dalam cara menghias kukunya. Seniman kuku Sophia Kinaya Haug, yang bekerja dengan Richardson, mengatakan para atlet menetapkan standar mereka sendiri.
“Dia [Richardson] meminta saya untuk memotong [kukunya] sedikit lebih pendek karena mungkin akan menyulitkan mengikat tali sepatunya,” kata Hogg.
Richardson sendiri sudah lama muncul di luar negeri. Tiga tahun lalu dia tampil di Olimpiade Tokyo dengan rambut oranye bersinar, wajah penuh ritme, dan kuku kristal.
CEO Elle Richardson mengatakan penampilan uniknya terinspirasi oleh keluarganya sendiri.
“Nenek, bibi, dan ibu saya semuanya memengaruhi kecantikan yang saya pancarkan ke dunia setiap hari, terutama di momen-momen besar,” kata Richardson.
Dia menambahkan: “Mereka merawat kuku mereka dengan baik. Rambut juga merupakan sesuatu yang saya perhatikan.” (sore/sore)
Tinggalkan Balasan