Menu

Mode Gelap

Edukasi · 15 Okt 2024

Berapa Batas Usia Anak yang Ditanggung BPJS Kesehatan Orang Tua?


					Berapa Batas Usia Anak yang Ditanggung BPJS Kesehatan Orang Tua? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak.

Ketentuan terkait batasan usia anak yang ditanggung BPJS Kesehatan Orang Tua diatur dengan Keputusan Presiden (PURPRESS).

Setiap penduduk Indonesia wajib mendaftar atau mengikuti program jaminan kesehatan dengan mendaftar pada BPJS Kesehatan.

Iuran BPJS setiap anak akan ditanggung oleh orang tua dengan beberapa ketentuan yang berlaku, salah satunya anak belum menikah.

Pada usia berapa anak ditanggung BPJS Kesehatan untuk orang tua?

Merujuk pada Keputusan Presiden Republik No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, batasan usia anak yang ditanggung BPJS Kesehatan bagi orang tua adalah 21 tahun atau 25 tahun bagi yang berpendidikan formal.

Artinya, jika anak tersebut masih mengikuti pendidikan formal, maka partisipasinya dapat dihasilkan oleh orang tuanya hingga usia 25 tahun.

Namun, jika anak sudah berusia 21 tahun namun tidak lagi mengenyam pendidikan formal, maka anak tersebut tidak dapat ditanggung oleh BPJS asuransi kesehatan orang tuanya.

Jumlah anggota keluarga yang ditanggung BPJS Kesehatan maksimal empat orang, termasuk pasangan sah dan maksimal tiga orang anak.

Anak-anak yang dimaksud adalah anak kandung, anak tiri dari perkawinan sah, dan anak angkat.

Penyakit apa saja yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan?

Daftar penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan mengacu pada Peraturan Kesehatan (Permencase) no. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Penyakit yang dijamin BPJS Kesehatan mengacu pada semua jenis pengobatan, seperti rawat jalan, pembedahan, terapi, dan rawat inap. Berikut daftarnya:

1. Kejang demam 2. Tetanus 3. HIV AIDS tanpa komplikasi 3. Sakit kepala tegang 4. Migrain 5. Bell’s palsy 6. Vertigo (vertigo posisi paroksismal konsensual) 7. Gangguan somatoform 8. Insomnia 9. Kuda 10. Benda asing 10. Perdarahan subkonjungtiva 12. Mata kering 13. Blefaritis 14. Hardolum 15. Trichiasis 16. Episkleritis 17. Hiperopia ringan 18. Miopia ringan 19. Silindris ringan 20. Presbiopia 21. Rabun senja 22. Otitis eksterna 23. Otitis media akut 24. Cerumen prop 25. Mabuk perjalanan 26. Furunkel pada hidung 27. Rinitis akut 28. Rinitis alergi 29. Rinitis vasomotor 30. Benda asing 31. Epistaksis 32. Influenza 33. Pertusis 34. Faringitis 35. Tonsilitis 3.3.7 Bronkitis 39. Pneumonia, bronkopneumonia 40. Tuberkulosis paru dengan komplikasi 41. Hipertensi esensial 42. Kandidiasis mulut 43. Ulkus mulut (aptosis, herpes) 44. Parotitis 45. Infeksi tali pusat 47. Gastroenteritis 46. 48. Refluks gastroesofageal 49. Demam tifoid 50. Intoleransi terhadap makanan 51. Alergi makanan 53. Cacing tambang 54. Strongyloidiasis 55. Schistosomiasis 57. Taeniasis 58. Hepatitis A59 Disentri basiler, disentri amuba 60. Wasir derajat ½61. Infeksi saluran kemih 62. Gonore 63. Pielonefritis abnormal 64. Fimosis 65. Paraphimosis 66. Sindrom sekresi genital (gonore dan non gonore) 67. Infeksi saluran kemih bagian bawah 68. Vulvitis 69. Vaginitis 70. Vaginosis bakterial Kehamilan spontan normal A 74. Lengkap 71. Anemia akibat defisiensi besi pada kehamilan 75. Derajat ½76 Ruptur perineum. Abses folikel rambut/kelenjar sebasea77. Mastitis 78. Kutil Serviks 79. Diabetes Melitus Tipe 181. Hipoglikemia Ringan 83. Gizi Kurang Energi Protein 84. Defisiensi Vitamin 85. Dislipidemia 87. Hiperemia 88. Obesitas 89. Anemia Defisiensi Besi 90. Limfadenitis 91. Demam Berdarah, DBD92. Malaria 93. Leptospirosis (tidak dijelaskan) 94. Reaksi anafilaksis 95. Ulkus tungkai 96. Lipoma 97. Veruca vulgaris 98. Molluscum contagiosum 99. Herpes zoster dengan komplikasi 100. Morbilli tanpa komplikasi 101. Varicella dengan komplikasi 102. Herpes simpleks tanpa komplikasi 103. Impetigo 104. Impetigo ulseratif (ecthyma) 105. Folikulitis superfisial 106. Furunkel, karbunkel 107. Erythrasma 108. Erysipelas 109. Scrofuladerma 110. Kusta 111. Sifilis stadium 1 dan 2112. Tinea capitis 113. Tinea barbe 114. Tinea facialis 115. Tinea corporis 116. Tinea manus 117. Tinea unguium 118. Tinea crus 119. Tinea pedis 120. Pityriasis versicolor 121. Kandidiasis mukosa ringan 122. Cutaneous larval migrant 123. Filariasis 124. Pedikulosis kapitis 125. Pedikulosis kapitis 125. Pedikulosis 126 pubis. Reaksi gigitan serangga 128. Dermatitis kontak iritan 129. Dermatitis atopik (kecuali bandel) 130. Dermatitis nummular 131. Psoriasis serbet 132. Dermatitis seboroik 133. Pityriasis rosea 134. Milgaris 134. Milgaris. Hidradenitis komplementer 136. Dermatitis perioral 137. Malaria 138. Urtikaria akut 139. Erupsi obat eksantema, erupsi obat tetap 140. Vulnus lacerum, pactum 141. Tumpul derajat 1 dan 2 143 vi. Kekerasan yang intens

Demikian klarifikasi bagi orang tua mengenai batasan usia anak yang ditanggung BPJS Kesehatan, beserta daftar penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan. Saya harap ini bermanfaat! (sup/sup)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Abdul Muthalib, Kakek Nabi Muhammad dan Perannya

5 November 2024 - 17:14

Daftar Lengkap Kepala dan Wakil Kepala Badan Kabinet Prabowo-Gibran

5 November 2024 - 12:15

2 Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

5 November 2024 - 02:14

Trending di Edukasi