Jakarta, jurnalpijar.com —
Epilog merupakan pernyataan penutup yang memuat kesimpulan atau pesan dari keseluruhan pembahasan. Selain epilog, ada juga prolog yang sering ditemukan dalam drama, film, atau sinetron.
Struktur cerita meliputi pendahuluan, eksposisi, permasalahan, penyelesaian, dan terakhir epilog.
Epilog berfungsi untuk memperkenalkan inti cerita dan akhir cerita secara keseluruhan. Bagian ini juga dapat memuat penjelasan makna cerita oleh plotter atau narator. Deskripsi kejang
Dikutip dari grup Indonesia SMA/MA/SMK/MAK
Epilog biasanya dibawakan oleh boneka atau tokoh. Monolog tersebut berkonotasi negatif dan menjadi penutup tema lakon ini.
Dari buku Metode Pengajaran Drama dapat dipastikan lakon tersebut lengkap dengan alur cerita yang memberikan kesimpulan akan pentingnya lakon tersebut.
Saat menulis epilog, kata ganti orang ketiga digunakan bersama dengan pendahuluan. Sebab, melibatkan banyak pemain (angka). Kata ganti yang paling umum digunakan adalah mereka.
Contoh epilog
Untuk mempelajari cara menulis epilog, Anda dapat melakukan pendahuluan dan esai terlebih dahulu, karena epilog merupakan kata penutup yang membawa kesimpulan pendahuluan dan keseluruhan esai.
Diambil dari Menjelajah Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII, berikut contoh pendahuluan, percakapan, dan cerita. Perkenalan
Yuditya, Agus, Firman dan Panji adalah empat sahabat yang berteman sejak TK. Sebentar lagi mereka akan menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya.
Pada hari ini, mereka menerima hasil belajar tiga tahun mereka di sekolah menengah. Yuditya sangat senang setelah keluar dari ruang guru.
Dia berlari kesana kemari untuk mengekspresikan kebahagiaannya. Ia senang karena nilai ujian nasionalnya bagus.
Kemudian Yuditya mendatangi ketiga temannya yang memperhatikan tingkahnya. Nilai ujian ketiga temannya juga bagus. Mereka saling berpelukan untuk mengungkapkan kegembiraan dan kebahagiaan mereka karena berhasil memenangkan ujian nasional. Percakapan
Yuditya: “Ya, akhirnya aku mendapatkan gelarku!”
Agus : “Alhamdulillah kita berempat berhasil dan nilai kita bagus ya. Itu semua karena kita selalu belajar bersama.”
Firman: “Ya, kami menghabiskan banyak waktu untuk belajar.”
Panji : “Hm, kalau sudah selesai, kita berpisah ya? Kita lanjutkan SMA di luar kota.” (wajah sedih)
Agus: “Iya, aku mau melanjutkan sekolah ke luar pulau. Bagaimana denganmu, kawan?”
Firman : “Nanti aku lanjut ke pesantren luar kota. Bagaimana denganmu, Dit?
Yuditya: “Aku ingin masuk SMA favoritku di kota ini. Tak percaya. Persahabatan kami dimulai dari TK hingga tamat SMP. Akhirnya kami harus putus.” (wajah sedih).
Panji : “Baiklah, yang penting tetap menjaga persahabatan kita, walaupun nanti kita akan berpisah.” Epilog
Yuditya, Agus, Firman dan Panji tersenyum sambil berpegangan tangan erat. Mereka berjanji akan tetap melanjutkan persahabatannya dengan sering berkunjung meski sudah tidak satu sekolah lagi.
Perbedaan pendahuluan dan epilog
Struktur teks lakon biasanya terdiri atas pendahuluan, dialog, dan pendahuluan. Dialog adalah percakapan antar tokoh dalam cerita.
Fungsi esai adalah menyampaikan cerita melalui dialog para tokoh. Dialog ditulis dimulai dengan tokoh yang berbicara.
Perbedaan monolog dan monolog terletak pada monolognya. Prolog adalah awal cerita, sedangkan slogan adalah akhir cerita.
Pendahuluan berfungsi untuk menjelaskan atau menjelaskan keadaan, sedangkan epilog berfungsi untuk menunjukkan realisasi nilai, peristiwa moral dan pandangan hidup.
Orang pertama dan kedua digunakan dalam esai, sedangkan orang ketiga digunakan dalam pendahuluan dan pidato.
Itulah pengertian, contoh dan perbedaan epilog dan prolog. Dengan demikian, epilog merupakan pernyataan penutup yang memuat kesimpulan atau pesan dari keseluruhan pembahasan. Saya harap ini bermanfaat. (uh)
Tinggalkan Balasan