Jakarta, jurnalpijar.com –
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotejo mengomentari keengganan Bahrain bermain di Indonesia.
Ditto berbicara kepada Ketum PSI Eric Tohir untuk menanggapi permintaan Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) agar laga timnas Indonesia-Bahrain pada 25 Maret 2025 tidak digelar di wilayah Indonesia.
Kekhawatiran keselamatan dan keamanan ditanggapi dengan permintaan BFA untuk memindahkan tempat pertandingan dengan penuh keyakinan, Dito menjelaskan bahwa beberapa ajang pertandingan internasional di Indonesia berjalan dengan baik.
Oh tentu saja [jaminan Bahrain kalau di Indonesia]. Saya kira bisa saja Bahrain dan kemarin Presiden PSSI juga sudah memberikan respon dan keamanan di Indonesia sangat terjamin, kata Dito.
“Cara kita menyelenggarakan Piala Dunia U-17 dan pertandingan timnas hari ini, saat ini, adalah kekeluargaan. Jadi tidak ada alasan untuk keamanan di Indonesia,” lanjutnya.
Permintaan transfer venue pertandingan BFA Indonesia vs Bahrain dikeluarkan pada Rabu (16/10). AFC kemudian menanggapi permintaan tersebut pada Jumat (18/10).
BFA mengajukan permohonan perubahan venue pertandingan melawan Indonesia pada hari kedelapan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, setelah suporter tim Merah Putih diserang di dunia maya.
Ada empat poin yang dikeluarkan BFA. Selain permintaan bermain di luar Indonesia, Bahrain mengecam tindakan suporter yang menyerang akun media sosial pemain, timnas, dan situs resmi asosiasi.
Berbagai penampilan apik tim kriket Indonesia membuahkan hasil imbang 2-2 oleh wasit Ahmad Al Kauf yang menjabat kapten selama 2×45 menit.
AFC sendiri mengeluarkan pernyataan atas permintaan tim Bahrain. AFC menyatakan akan berkoordinasi dengan FIFA, BFA, dan PSSI.
(ikw/nva)
Tinggalkan Balasan