Jakarta, jurnalpijar.com –
Komite Disiplin (Komdis) PSSI periode 2023-2024. musim kompetisi menerima hingga 14,8 miliar. Denda Rp meliputi Ligue 1, Ligue 2 dan EPA.
Hal ini berdasarkan temuan Football Research Institute sepanjang musim. Data dikumpulkan dari sumber primer PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan diverifikasi.
Football Institute yang merilis temuannya di Jakarta, Selasa (7/9), menyebut klub-klub divisi satu paling banyak menerima denda. Sumber utama denda adalah pelanggaran disiplin.
Komdis PSSI mengeluarkan 410 denda. Dari jumlah tersebut, terdapat 142 kasus penalti di Liga 1, 159 kasus di Liga 2, dan 109 kasus penalti bagi pemain di EPA.
Sumber denda kartu merah dan kuning terbesar kedua adalah 6,1 miliar. Rp. Klub divisi dua menerima denda kartu tertinggi – 2 miliar. Rp.
Pendiri Akademi Sepakbola Budi Setiawan menilai kinerja Komdis PSSI patut diapresiasi. Pimpinan PSSI mengibaratkan Komdis seperti aparat keamanan di federasi, setara polisi.
“Kalau Komji, mereka ibarat Kapolri, Direktur BIN, dan Kejaksaan PSSI. Ini bukan wajah Eric Thohir, ini wajah yang disepakati panitia eksekutif. konyol, kata Budi dalam sambutannya.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan, dana hasil denda tersebut belum sampai ke PSSI. Pada konferensi PSSI yang digelar Juni tahun lalu, belum ada pengumuman soal pembiayaan “Komdzis”.
“Belum ada pemberitahuan dari PSSI terkait denda Komdi. Tapi pasti akan dimasukkan dalam laporan berikutnya karena dananya akan digunakan untuk keperluan kompetisi,” kata Arya.
(Hal / Hal)
Tinggalkan Balasan