Jakarta, jurnalpijar.com —
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Namun jika Anda mengalami gejala-gejala berikut ini, berarti masalah pada area kewanitaan tidak bisa dianggap remeh.
Khususnya, kini semakin mudah menemukan pengobatan antiseptik untuk area kewanitaan. Kini wanita bisa mencegah infeksi saat menstruasi.
Namun, Ardianja Dara Sjahruddin, pakar di bidang perawatan ibu hamil, mengatakan banyak perempuan yang perlu ke dokter.
Berikut beberapa tanda yang harus Anda waspadai:
– rasa gatal yang tidak kunjung hilang, – keputihan berbau menyengat, – keputihan selain berwarna putih, misalnya kuning atau hijau.
Dokter yang akrab disapa Dara ini menegaskan, penggunaan antibiotik hanya bersifat preventif dan jangka pendek. Antibiotik membantu mengurangi rasa gatal agar tidak bertambah parah.
Langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan dokter.
“Mereka tes untuk melihat apakah ada masalah di vagina, misalnya jamur. Pakai botol antibiotik tidak akan hilang karena bakteri di dalamnya,” kata Dara dalam konferensi pers bersama Betadine dan Guardian. Foek Lam, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).
Kulit wanita mengalami pendarahan saat menstruasi, sehingga wanita mudah mengalami iritasi. Perubahan pH merupakan masalah pertama berupa iritasi, gatal, dan gesekan yang menimbulkan luka.
Trauma dan luka terbuka cenderung tidak menyebabkan infeksi.
Data yang dihimpun Betadine selama ini menunjukkan sebagian wanita mengeluhkan masalah pada area kewanitaan saat menstruasi.
Head of Marketing PT Mundipharma Healthcare Indonesia Anastasia Damayanti sekaligus mengatakan, “Jika dilihat dari data tahun 2021-2023, 2 dari 3 wanita mengeluhkan gatal-gatal.”
Selain gatal, 3 dari 5 wanita mengeluhkan pendarahan hebat. Selain itu, 1 dari 2 orang mengaku memiliki bau tak sedap pada alat kelaminnya.
Namun kesadaran perempuan akan penggunaan produk sanitasi masih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 1 dari 4 wanita yang menggunakannya untuk mengatasi keluhannya. (berbeda/asr)
Tinggalkan Balasan