Menu

Mode Gelap

Teknologi · 12 Jun 2024

Menkominfo Ungkap Alasan Pilih Bali Jadi Lokasi Peresmian Starlink


					Menkominfo Ungkap Alasan Pilih Bali Jadi Lokasi Peresmian Starlink Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Menteri Informasi dan Komunikasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan Bali dipilih sebagai pembukaan Starlink karena bertepatan dengan World Water Forum ke-10.

“Ini hanya contoh saja, padahal ada World Water Forum dan mencobanya di Bali,” ujarnya, Minggu (19/5) usai pembukaan Starlink di Puskesmas Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.

Soal dedikasinya, Budi Arie merasa puas dengan hasil pertunjukan di beberapa daerah, seperti yang ia saksikan bersama CEO Starlink Elon Musk, Menteri Kesehatan Budi Ganadi Sadin, dan Menteri KKP Sakti Bangga Tringuno.

“Bagus. Soalnya peningkatan kecepatan internetnya bagus sekali,” kata Bodi.

Salah satu lokasi yang diujicobakan adalah Puskesmas di Desa Tabarfan, Kabupaten Aro, Pulau Maluku. Menurut perwakilan Puskesmas, pihaknya memasang Starlink sehari sebelumnya dan menggunakan jaringan satelit untuk melakukan live streaming lokasi Buddy Erie dan Elon Musk.

“Kemarin kami sudah bisa memasang perangkat Starlink di puskesmas ini. Dan alhamdulillah kami berangkat bersama warga menggunakan website Starlink.

“Kemarin kita lihat kecepatannya 269 mbps,” ujarnya.

Sebelum pembukaan, Menteri Kesehatan Budi Ganadi Sadin menyampaikan, terdapat 10 ribu puskesmas di Indonesia. Dengan layanan StarLink, fasilitas kesehatan masyarakat dapat memperoleh pengalaman Internet yang lebih baik.

Kita punya 10.000 puskesmas yang sedang kita hitung, sehingga pelayanan yang sebelumnya tidak bisa diberikan di puskesmas sulit menjangkau masyarakat, ujarnya.

Budi Ganadi mengatakan, dari 10.000 puskesmas, terdapat sekitar 2700 puskesmas yang kesulitan mengakses internet dan sekitar 700 puskesmas tidak memiliki internet. Artinya, akuisisi Starlink akan memungkinkan 3.400 puskesmas mendapatkan layanan internet berkualitas.

“Dengan tersedianya Starlink, 10 ribu Puskesmas, yang sebelumnya 2.700 kesulitan mengakses Internet, dan 700 (puskesmas) yang tidak memiliki akses Internet, kini bisa mengakses Internet, sehingga layanannya (biasanya) tidak ada. Bedanya dengan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, atau Pozendo di perkotaan,” ujarnya.

“Jadi penderita kanker, penyakit ginjal, dan obat-obatan yang sudah ke Bali bisa berkonsultasi dengan dokter yang baik, dan di Bali banyak sekali,” ujarnya.

(lom/dmi)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi