Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 15 Jun 2024

Anak-anak Dengar Lagu Dewasa, Bikin Matang Sebelum Waktunya


					Anak-anak Dengar Lagu Dewasa, Bikin Matang Sebelum Waktunya Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Tidak ada yang mengalahkan “Liburan Ti De” hari ini. Lagu-lagu yang merayakan kegembiraan hari raya anak-anak kini telah digantikan oleh lagu-lagu yang lebih sentimental untuk orang dewasa.

Sayangnya, lagu-lagu sentimental tersebut banyak beredar di media sosial dan dikonsumsi oleh anak-anak.

Beragam lagu dengan lirik emosional yang mendalam mudah diakses oleh anak-anak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak potensial terhadap tumbuh kembang anak.

Mira Amir, psikolog anak dan keluarga di RSK Jiwa Dharmawangsa Departemen Sajiva Anak dan Remaja, mengatakan anak-anaklah yang pertama kali terkena dampaknya ketika mendengarkan lagu dewasa.

Mendengarkan musik lawas dapat mempengaruhi mood anak, terutama anak dari keluarga bermasalah atau bermasalah.

“Bagi seseorang, keluarga, atau anak itu sangat sensitif sehingga paling rentan (pengaruh lagu),” kata Mira kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/5).

Kebiasaan-kebiasaan tersebut, kata Mira, bisa menyebabkan anak tumbuh lebih awal.

“Mereka harus hati-hati. Mereka sudah dewasa sebelum waktunya,” tambah Mira.

Lagu-lagu yang mengandung tema dewasa seperti sakit hati atau ketidakadilan mungkin akan menghadirkan ide-ide yang mungkin tidak dipahami oleh anak-anak.

Hal ini, lanjut Mira, dapat menimbulkan persepsi yang belum matang dan mempercepat pemahaman anak terhadap banyak emosi orang dewasa yang belum dialaminya.

Misalnya ketika anak mendengarkan lagu sedih, maka kata-kata yang sering muncul dalam lagu tersebut akan langsung masuk ke dalam diri anak.

Psikolog anak Aninda juga mengutarakan hal serupa. Ia mengatakan, lagu-lagu lama bisa menimbulkan pertanyaan dan kebingungan pada anak-anak.

“Misalnya lagu tentang takut kedewasaan, bisa bikin anak-anak jadi bertanya-tanya kenapa kita takut kedewasaan. Padahal pengennya cepat besar jadi anak-anak ya,” kata Aninda kepada CNNIndonesia. .com.

Hal ini menunjukkan bahwa musik dapat mengubah pemikiran anak tentang kehidupan dan perannya di masa depan.

Melindungi anak-anak dari lagu dewasa

Baik Mira maupun Aninda sepakat bahwa pencegahan merupakan langkah terbaik dalam mencegah dampak negatif musik dewasa terhadap anak. Dalam hal ini peran orang tua dalam pengolahan konten anak sangatlah penting.

Mira menekankan pentingnya mengurangi screen time dan memastikan komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak tanpa keterlibatan materi yang berlebihan. Namun, paparan terbesar terhadap musik lama saat ini adalah melalui media sosial.

“Jadi mohon, semoga anak-anak tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar,” kata Mira.

Jika anak sudah terbiasa mendengarkan lagu-lagu lama dan menunjukkan perubahan tingkah laku atau perilaku, Aninda menyarankan orang tua segera menghubungi dokter spesialis.

“Mungkin sebaiknya menemui profesional atau psikolog yang bisa melihat apakah lantunan ini benar-benar membantu,” pungkas Aninda (sya/asr).

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemandu Wisata Bentak Turis karena Ogah Belanja di Toko Suvenir

20 September 2024 - 19:14

Turunkan BB 12 Kg, Ini Menu Makan Sehari-hari Prilly Latuconsina

20 September 2024 - 11:16

Heboh Daftar Makeup Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

20 September 2024 - 10:14

Trending di LifeStyle