Menu

Mode Gelap

Teknologi · 15 Jun 2024

Mengenal Ancaman Ngeri Megathrust yang Diinvestigasi BMKG dkk


					Mengenal Ancaman Ngeri Megathrust yang Diinvestigasi BMKG dkk Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Zona megathrust menyimpan energi yang sangat besar yang dapat menyebabkan gempa bumi dan tsunami dahsyat hingga ketinggian puluhan meter. Kawasan ini juga diupayakan untuk dipetakan secara detail.

Badan Meteorologi, Atmosfer, dan Geofisika (BMKG) juga merencanakan ekspedisi eksplorasi luar angkasa besar-besaran bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di atas kapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX.

Daerah yang akan dikaji adalah Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Sulawesi, Laut Filipina, Cekungan Laut Maluku, hingga Papua bagian utara.

Dwikorita Karnawati, Direktur BMKG, dikutip Antara, mengatakan: “Kami sudah mulai merencanakan semuanya, Pusat Penelitian, Pelatihan dan Pengembangan untuk memperbaiki situasi gempa dan tsunami.”

Berapa harga megathrust?

Megathrust merupakan tempat terjadinya benturan lempeng tektonik bumi dan berpotensi menimbulkan gempa bumi dahsyat serta tsunami dahsyat. Kawasan ini telah diprediksi akan ‘pecah’ beberapa kali selama ratusan tahun.

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, pada Januari 2022 menjelaskan megathrust merupakan gabungan lempeng yang mampu mengakumulasi tekanan tektonik tinggi.

“Kemudian besarnya tegangan yang diberikan sangat besar sehingga batuan menjadi rapuh,” ujarnya.

Daryono mengatakan energi listrik ini dibarengi dengan pelepasan gelombang seismik. Ini adalah saat akumulasi energi dilepaskan sehingga mengakibatkan gempa bumi besar.

Relief dan peta gempa Indonesia 2017 menunjukkan setidaknya 13 megathrus di seluruh Indonesia.

Diantaranya, megathrust di wilayah Sunda dengan gempa hingga 8,7 SR, megathrust di Jawa Tengah Barat dengan intensitas M 8,7.

BMKG dalam pengumumannya mencontohkan adanya zona tumbukan atau megathrust antara Lempeng Hindia dengan Australia dan Asia Selatan yang menempati Pulau Jawa. Penipisan lempeng berlanjut dengan kecepatan 60-70 mm per tahun.

Pergerakan produk ini dapat memicu gempa megathrust berkekuatan M 8,7, kata badan tersebut.

Kapan itu terjadi? BMKG dan pakar gempa belum bisa menjawabnya.

Meski para ahli bisa menghitung magnitudo maksimum gempa di wilayah megathrust, namun teknologi saat ini belum bisa memprediksi secara akurat, apalagi memastikan, kapan gempa megathrust akan terjadi, kata pernyataan itu.

“Yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi yang tepat, perencanaan tindakan serius yang harus segera dilakukan guna mengurangi dampak kerugian sosial dan ekonomi serta korban jiwa.”

Ciptakan tsunami

Selain gempa hebat, gempa megathrust, khususnya di wilayah selatan Jawa, berpotensi menimbulkan tsunami yang diperkirakan juga akan melanda Jakarta.

Hal ini terungkap dalam penelitian berjudul Tentang Potensi Gempa Bumi Megathrust dan Tsunami di Lepas Pantai Selatan Jawa Barat dan Sumatera Selatan, Indonesia yang diterbitkan di Natural Hazard pada Oktober 2022.

“Kami menunjukkan bahwa ketinggian tsunami bisa mencapai 34 m di pantai barat Sumatera Selatan dan di pantai selatan Jawa dekat semenanjung Ujung Kulon,” demikian hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Springer Natural Hazard.

Kajian tersebut difokuskan pada sejumlah pakar gempa, antara lain Dwikorita, Tatok Yatimantoro, Daryono dari BMKG, Rahma Hanifa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sri Widiyantoro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Nicholas Rawlinson dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Departemen Luar Negeri. Pendidikan. World Science-University of Cambridge, dan Abdul Muhari dari Biro Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tim menggunakan data gempa dari BMKG dan International Disaster Risk Reduction and Management Center (ISC) periode April 2009 hingga Juli 2020 untuk menentukan lokasi gempa.

Model tersebut terdiri dari dua megathrust (barat daya Jawa dan selatan Sumatera) dan satu sesar terbalik (sesar terpisah dari megathrust selatan Jawa).

Megathrust bagian barat (Sumatera Selatan) memiliki panjang 325 km, lebar 120 km, dan 24 m, sedangkan bagian timur memiliki panjang 442 km, lebar 109 km, dan kedalaman 20 m.

Sedangkan retret memiliki panjang 312 km dan lebar 55 km, dengan ketinggian tunggal 16 m.

Penelitian ini menunjukkan sifat tsunami di wilayah tersebut dengan dua skenario, satu tanpa arus balik, dan satu lagi dengan arus balik.

. , “menurut peneliti. .

Kajian tersebut juga menemukan ketinggian tsunami di pantai Sumatera dan pantai Jawa masing-masing 11,8 meter dan 10,6 meter, yang merupakan dampak dari energi retrograde.

Terpisah, Direktur Laboratorium Geodesi ITB Heri Andreas yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan, pemodelan menunjukkan Megathrust Selat Sunda berpotensi memicu tsunami setinggi 20 meter di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Gelombang tsunami yang diperkirakan mencapai kecepatan 40 kilometer per jam ini kemungkinan akan memasuki kawasan Merak, Banten, dengan ketinggian 8 meter, dan kemudian masuk ke wilayah Jakarta.

Heri mengatakan pada Selasa, 27 September 2021: “Kemudian [tsunami] mencapai Laut Jawa, dan setelah sekitar tiga jam mencapai Jakarta, kedalamannya sekitar satu meter.”

(grup/arh)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi