Jakarta jurnalpijar.com —
Saat ini banyak cara untuk menggali minat dan bakat anak. Yang saat ini sedang populer di kalangan orang tua adalah metode pemindaian sidik jari.
Tes sidik jari anak diyakini dapat mendeteksi minat, bakat, dan karakteristik anak. Lulus Tes Ini Orang tua juga bisa menentukan gaya pengasuhan yang akan mereka gunakan pada anaknya.
Jika dirangkum dari berbagai sumber, pembentukan struktur pola sidik jari dipengaruhi oleh sistem saraf atau neuron otak.
Ahli saraf pemenang Hadiah Nobel Rita Levi-Montalcini dan ilmuwan biokimia menemukan hubungan antara faktor pertumbuhan saraf (NGF) dan faktor pertumbuhan epidermal (EGF).
Dikatakan bahwa sidik jari seseorang dapat mencerminkan motivasi, kepribadian, dan bakat seseorang. yang mempunyai sifat genetik
Aninda, seorang psikolog anak, mengatakan tes bakat berbasis sidik jari belum bisa dianggap 100% akurat.
Jelaskan bahwa kecerdasan dan perhatian anak sangat dipengaruhi oleh faktor kognitif dan lingkungan.
“Menguji minat dan kemampuan anak. Penggunaan sidik jari bisa dikatakan tidak 100% akurat karena kecerdasan sebenarnya berkaitan dengan persepsi,” kata Aninda kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/6).
Aninda mencontohkan konkrit seorang anak yang menurut tes sidik jarinya tidak memiliki kemampuan matematika yang baik.
Namun, setelah bersekolah dan memiliki guru matematika yang baik. Nilai matematika anak-anak juga meningkat. Dan dia mulai mengapresiasi matematika.
“Kalau begitu, apakah hasil tes sidik jarinya akan berubah? Apakah ini berarti tingkat keakuratannya dapat dipertanyakan?
Hal ini menunjukkan bahwa minat dan bakat anak dapat berkembang dan berubah seiring dengan pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan sekitar. Jelajahi minat dan bakat Anda sedini mungkin.
Psikolog anak Ratih Zulhaqqi menekankan pentingnya memberikan kesempatan pada anak. Jelajahi minat dan keterampilan Anda sedini mungkin.
“Kami [orang tua] bisa menggali [minat dan bakat anak] sedini mungkin agar lebih cepat memahami dan mencari informasi,” tambah Ratih saat dihubungi. CNNIndonesia.com Rabu (5/6)/
Penting bagi orang tua untuk proaktif dalam membantu anak mengeksplorasi minat dan kemampuannya. Hal ini dapat membantu bayi Anda berkembang dengan baik.
“Kalau mempertimbangkan kelebihan anak, ada yang tidak pantas. Itu yang harus dia kejar,” pungkas Ratih.
Meski demikian, Ratih mengimbau para orang tua untuk membiarkan si kecil menemukan minat dan bakatnya sendiri. Orang tua sebagai pembimbing hendaknya memberikan pilihan dan dukungan tanpa memaksa anak mengikuti pedoman tertentu.
“Oleh karena itu, tugas orang tua bukanlah mewajibkan. Tapi ini tentang menyediakan berbagai pilihan. Tentu saja hal ini merupakan penyesuaian dengan kemampuan orang tua. Yang penting evaluasi,” ujarnya.
(Zaya/Ashar)
Tinggalkan Balasan