Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 11 Jul 2024

Melonjak di Singapura, Kasus Subvarian Covid KP Belum Ditemukan di RI


					Melonjak di Singapura, Kasus Subvarian Covid KP Belum Ditemukan di RI Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com.

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes Republik Indonesia (RI) memastikan subvarian virus corona (Covid-19) KP.1 dan KP.2 yang menyebabkan peningkatan kasus di Singapura belum ditemukan di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyatakan Covid-19 varian KP juga terdeteksi di Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Sementara di Indonesia, ia kembali mengatakan varian KP belum ditemukan.

Syahril mengatakan KP.1 dan KP.2 merupakan subvarian dari Omicron JN.1. Secara global, subvarian JN.1 mendominasi sebagian besar negara (54,3 persen).

Hingga Mei 2024, kasus Covid-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1 dan JN.1.39. Sedangkan subvarian KP belum ditemukan, kata Syahril, dikutip dalam situs resmi. dari Kementerian Kesehatan, Kamis (23/5).

Syahril melanjutkan, per 3 Mei 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan KP.2 sebagai varian yang dipantau.

Namun, sejauh ini Syahril mengatakan, belum ada indikasi varian KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menimbulkan keparahan dibandingkan varian Covid-19 lainnya.

“Tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal di Singapura, bahwa kedua subvarian ini lebih menular atau lebih mungkin menyebabkan penyakit parah, dibandingkan varian lainnya,” jelasnya.

Meski begitu, menurutnya pemerintah Indonesia tetap mewaspadai penyebaran subvarian tersebut, mengingat Singapura mencatat jumlah kasus Covid-19 yang cukup besar.

Dilaporkan pada periode 28 April hingga 4 Mei 2024, jumlah kasus Covid-19 di Singapura berjumlah 13.700 kasus. Namun kasus meningkat menjadi 25.900 kasus pada periode 5 Mei hingga 11 Mei 2024.

Selain itu, rata-rata jumlah kasus rawat inap di Singapura meningkat dari 181 kasus (minggu ke-18) menjadi 250 kasus (minggu ke-19).

Namun rata-rata jumlah kasus yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) per hari masih rendah yaitu 3 kasus (minggu ke-19) dan 2 kasus (minggu ke-18).

Oleh karena itu, sebagai negara tetangga, menurutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi subvarian penularan Covid-19.

Upaya yang disiapkan adalah RS mempunyai early warning dalam konversi tempat tidur, mempunyai tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan dan vaksin, terutama pada kelompok risiko,” kata Syahril. (khr/ wiw)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Apa Saja yang Disunahkan di Tahun Baru Islam?

6 November 2024 - 01:15

Silent Walking, Jalan Kaki yang Diklaim Bagus buat Kesehatan Mental

5 November 2024 - 18:15

Viral Obat Batuk Herbal China Jadi Barang Bawaan Wajib Zayn Malik

5 November 2024 - 15:16

Trending di LifeStyle