Jakarta, jurnalpijar.com —
Setiap tanggal 1 Juni, masyarakat Indonesia merayakan hari lahir Pancasila yang mempunyai peranan penting dalam sejarah Indonesia. Lalu bagaimana kisah lahirnya Pancasila?
Sebelum resmi menjadi dasar dan ideologi negara Indonesia, Pancasila yang terdiri dari lima sila atau sila memiliki sejarah yang cukup panjang.
Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila SMP/MTs VII (2023), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kisah hari lahir Pancasila diawali dari rapat Komisi Penelitian Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang: Diselenggarakan dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Dalam rapat BPUPKI yang digelar di Gedung Chuo Sangi Yin atau kini disebut Gedung Pancasila, tokoh-tokoh seperti Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno mengutarakan gagasannya tentang dasar-dasar negara Indonesia merdeka.
Baru pada tanggal 1 Juni 1945 Ir Sukarno menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Neara yang disebut Pancasila (Panca artinya lima dan Sila artinya asas atau asas).
Lima asas dasar negara Indonesia yang dikemukakan Sukarno adalah: nasionalisme, internasionalisme atau filantropi, konsensus atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan.
Menyusul perumusan Pancasila yang diprakarsai oleh Sukarno, panitia BPUPKI membentuk panitia yang lebih kecil yang disebut Panitia Sembilan, beranggotakan sembilan nama orang yang dipilih untuk menyempurnakan isi Pancasila.
Mereka Ir. Soekarno, Moh Hata, Agus Salim, Moh Yamin, Abikoesno Tjokrosoejoso, Wahid Hasjim, Mr. AA Maramis, Achmad Soebardjo, Abdul Kahar Muzakir.
Kesembilan tokoh tersebut kemudian merumuskan isi Pancasila yang dikenal dengan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, sebagai berikut: /perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun setelah Indonesia merdeka, Panitia Pelaksana Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan rapat pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang kali ini, beberapa kalimat Piagam Jakarta dihapus.
Penghapusan ini didasari pandangan sejumlah pihak yang menilai isi Pancasila terlalu berlandaskan Islam, padahal Indonesia berbeda agama.
Berdasarkan usulan tersebut, para tokoh sepakat untuk mengubah dasar-dasar pembentukan negara dalam Piagam Jakarta untuk menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga isi Pancasila diubah; Kemanusiaan yang adil dan beradab. Demokrasi dipandu oleh kebijaksanaan.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, penetapan Pancasila sebagai dasar negara pada rapat PPKI bertepatan dengan keputusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat UUD Negara dinyatakan sebagai berikut:
“…Ketuhanan Yang Maha Esa, kepada kemanusiaan yang adil dan beradab, kepada persatuan dan demokrasi Indonesia yang berpedoman pada kebijaksanaan musyawarah/perwakilan, serta tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional
Meski sudah menjadi dasar negara Indonesia, perayaan hari lahir Pancasila baru dimulai pada 1 Juni 2026 pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Usulan penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila sudah disampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang juga putri Bung Karno, beberapa tahun lalu.
Dalam sebuah acara pada tahun 2015, Mega meminta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.
Namun akta lahirnya Pancasila baru diberikan pada masa kepemimpinan Joko Widodo. Kemudian presiden ke-7 juga menetapkan hari raya Pancasila sebagai hari libur nasional.
Penetapan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir dan hari libur nasional Pancasila tertuang dalam Keputusan Presiden 24 (Keppress) Tahun 2016 tentang hari lahir Pancasila sebagai berikut: KETIGA adalah hari libur nasional. pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia merayakan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni.
Dari proses perumusannya yang panjang hingga menjadi dasar negara, Pancasila menyatukan berbagai keyakinan untuk mewujudkan Indonesia yang adil, berdaulat, dan berkebudayaan.
Inilah kisah lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945. Mari kita lestarikan dan terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk apresiasi perjuangan para pendiri bangsa. (dvd/fef)
Tinggalkan Balasan