Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 1 Agu 2024

Ayah Seharusnya Jadi Pembuat Aturan untuk Anak


					Ayah Seharusnya Jadi Pembuat Aturan untuk Anak Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Aturan rumah, khususnya mengenai anak, sebaiknya ditetapkan oleh kepala rumah yaitu sang ayah, Ustaz Bendri Jaisyurrahman yang juga seorang babysitter dan konselor keluarga, mengatakan aturan sudah ditetapkan. dan citra ayah tidak hanya untuk mendidik anak, tetapi juga untuk melindungi orang tua dari kebencian dan kebencian anak terhadap ibunya. “Ini yang sering kita dengar akhir-akhir ini, bahwa yang menentukan aturan sebenarnya di rumah adalah ayah, bukan ibu.” (kepada Allah) dan jagalah dirimu ketika (suamimu) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Bagi wanita yang khawatir akan nusyus, sebaiknya menasehatinya, meninggalkannya di tempat tidur (tempat tidur yang berbeda), dan (jika perlu) memukulinya. Namun jika mereka menurut, jangan mencari alasan untuk mengganggu mereka. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Perkasa. “

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa laki-laki, dalam hal ini laki-laki adalah kepala rumah tangga. Aturannya juga harus ditetapkan oleh ayah. Namun ayah atau suami tidak boleh membuat undang-undang yang tidak sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam. Selain itu, Bendri juga menjelaskan alasan mengapa ayah harus bertanggung jawab di rumah. “Pendeta memiliki sifat kuat yang dapat membuat anak-anak menuruti perintahnya.” Para pendeta juga memberikan suara yang tegas, dimana semua peraturan yang diberikan dapat diterima oleh anak-anak.

Jika tugas membuat peraturan terlaksana, maka hubungan antara ayah dan anak juga akan terbangun dengan baik. Tidak mungkin anak-anak menjadi lebih bijaksana.

“Buatlah undang-undang yang tidak terbatas, setiap membuat undang-undang harus dijelaskan alasan dan konteksnya. Alasannya harus begini, harus begini, harus dijelaskan agar komunikasi ayah dan anak bisa berjalan,” kata Bendri .

Kami berharap diskusi terbuka ini membuat anak-anak tidak takut untuk bercerita dan menyampaikan keinginannya.

Meski demikian, bukan berarti hal tersebut bertentangan dengan peran orang tua. Meski tidak sah, lanjut Bendri, citra ibu merupakan wadah yang baik bagi anak untuk berteriak dan mengeluh.

“Hukum dibuat oleh ayah, bukan karena ibu lemah, tapi sama-sama mempunyai tanggung jawab, ayah mempunyai tanggung jawab membuat hukum dan ibu berbagi hukum dengan anak. Berbagi tanggung jawab itulah yang diajarkan Islam.” kamu punya (tst/asr)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Apa Saja yang Disunahkan di Tahun Baru Islam?

6 November 2024 - 01:15

Silent Walking, Jalan Kaki yang Diklaim Bagus buat Kesehatan Mental

5 November 2024 - 18:15

Viral Obat Batuk Herbal China Jadi Barang Bawaan Wajib Zayn Malik

5 November 2024 - 15:16

Trending di LifeStyle