Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 4 Agu 2024

Tren Sekolah Sejak Anak Usia Dua Tahun, Perlu Enggak Sih?


					Tren Sekolah Sejak Anak Usia Dua Tahun, Perlu Enggak Sih? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Saat ini, semakin banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya sejak usia dua tahun. Apakah taman kanak-kanak diperlukan untuk anak usia dua tahun?

Pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua.

Oleh karena itu, banyak orang tua yang berlomba-lomba sejak dini untuk menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan terbaik.

Ada sekolah untuk balita atau anak prasekolah. Secara umum sekolah ini fokus pada pengembangan kemampuan sosial, motorik, dan sensorik anak.

Mira Amira, psikolog anak dan keluarga di Unit Anak dan Remaja RSK Jiwa Dharmawangsa Sajiva mengatakan, tidak ada salahnya anak bersekolah sejak dini.

Namun terkadang kita tidak memahami bahwa tujuan sekolah ini adalah untuk mendorong intuisi dengan berbagai permainan, bukan untuk memaksa mereka belajar.

“Anak balita sebaiknya dibiarkan bermain, bukan harus bersekolah untuk belajar secara formal. Karena mereka belajar banyak melalui bermain,” kata Mira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (23/07).

Selain itu, jika orang tua “memaksa” anak tersebut untuk tetap bersekolah di usia yang masih sangat muda, perlu juga dilihat apakah anak tersebut mau atau terpaksa.

Hal ini terlihat dengan mengamati emosi anak setiap berangkat ke sekolah.

“Kalau anak senang, tidak bangun kesiangan, dan terlihat bersemangat, boleh melanjutkan. Tapi kalau sudah jelas lesu, selalu bangun kesiangan, menangis, jangan memaksa, lebih baik segera berhenti sekolah.” dia berkata.

Selain itu, menurut Mir, tempat belajar pertama bagi seorang anak seharusnya adalah rumah dan orang tua.

Oleh karena itu, ketika anak masih kecil hendaknya lebih banyak belajar dan bermain di rumah dengan pengawasan orang tuanya.

Ia juga menjelaskan, usia sekolah yang ideal bagi anak untuk mengenyam pendidikan formal tentunya adalah usia 6 tahun. Selebihnya adalah pendidikan informal yang diberikan untuk mengembangkan intuisi dan merangsang minat dan hobi anak.

“Jangan pernah memaksa anak untuk bersekolah dan mempelajari hal-hal rumit sejak kecil. Biasanya anak bermain ketika masih kecil,” ujarnya.

(tst/pua)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Turunkan BB 12 Kg, Ini Menu Makan Sehari-hari Prilly Latuconsina

20 September 2024 - 11:16

Heboh Daftar Makeup Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

20 September 2024 - 10:14

20 Kota Termahal di Dunia 2024, Ada dari Negara Tetangga Indonesia

20 September 2024 - 01:17

Trending di LifeStyle