Menu

Mode Gelap

Teknologi · 9 Agu 2024

Ahli Tegaskan Bumi Tetap Mengelilingi Matahari, Poros di Dekatnya


					Ahli Tegaskan Bumi Tetap Mengelilingi Matahari, Poros di Dekatnya Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Meskipun terdapat pusat orbit yang disebut barycenter, namun Bumi dan planet-planet lain di Tata Surya tetap berputar mengelilingi Matahari karena memiliki gaya gravitasi terbesar di sistem tersebut.

“Planet-planet biasanya berputar mengelilingi Matahari, namun secara teknis mereka tidak hanya berputar mengelilingi Matahari karena (terutama) pengaruh gravitasi Yupiter berarti planet-planet tersebut berputar mengelilingi titik baru di ruang angkasa. University of Reading James O’Donoghue, di tweetnya, sebelumnya.

Ia menegaskan, planet-planet di tata surya tidak berputar mengelilingi Matahari.

“Planet-planet berputar mengelilingi matahari, tentu saja kita hanya berputar mengelilingi tumbuhan. Pemikiran alaminya adalah bahwa kita berputar mengelilingi pusat matahari, tetapi hal ini sangat jarang terjadi, yaitu sangat jarang terjadi pada pusatnya. Massa tata surya akan bertepatan dengan pusat matahari.”

Apa itu Pusat Bari?

Menurut situs badan antariksa Amerika, NASA, konsep kita tentang bintang yang berputar mengelilingi Matahari pada poros atau pusat rotasinya memerlukan beberapa revisi.

“Planet dan bintang sebenarnya berputar mengelilingi pusat massa yang sama,” menurut pernyataan tersebut.

Penyebab fenomena ini adalah adanya barycenter yang merupakan pusat massa dalam sistem benda yang berputar. Ia bekerja seperti titik tumpu di mana dua benda menyeimbangkan dan memutar.

Bayangkan, matahari dan bumi itu bulat. Karena massa bintang begitu besar, maka bagian pendukungnya harus sangat dekat dengan Matahari agar bisa seimbang. Ada pusat barre.

Menurut hukum gravitasi universal Newton, gaya tarik menarik antara dua benda terjadi pada dua arah. Bumi, dengan caranya sendiri, juga memberikan tarikan gravitasi terhadap Matahari, meski tidak sekuat bintang induknya.

Barycenter ini biasanya sangat dekat dengan pusat Matahari, namun tidak selalu. Pengaruh planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus terkadang dapat mendorong barycenter keluar dari orbit Matahari.

Menurut NASA, “Hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara massa dua benda yang mengorbit satu sama lain dan menentukan ukuran orbitnya.”

Badan tersebut mengatakan Barry Center juga dapat digunakan untuk mencari planet ekstrasurya atau exoplanet.

“Mengukur pergerakan bintang di sekitar barycenternya dengan planet raksasa adalah metode yang digunakan untuk menemukan sistem planet yang terkait dengan bintang jauh.”

Christopher S. Baird, profesor fisika di West Texas A&M University, AS, juga mengatakan, kehadiran bary center mengubah posisi Matahari seperti yang diketahui.

“Matahari bukanlah pusat tata surya. Pusat tata surya kita adalah sebuah titik di ruang angkasa yang disebut barycenter,” ujarnya mengutip website universitas tersebut.

Menurutnya, barycenter ini sangat dekat dengan Matahari, “sehingga menyebut matahari sebagai pusat tata surya adalah perkiraan yang masuk akal.”

Namun, jika perhitungannya benar, barycenter harus digunakan sebagai pusat tata surya yang sebenarnya, bukan matahari, jelasnya.

(TIM/RH)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi