Jakarta, jurnalpijar.com —
Beberapa waktu lalu, YouTuber Rhea Rex membeberkan kabar terkini mengenai anak semata wayangnya, Moana, yang mengalami gangguan bicara. Simak tanda-tanda anak mengalami keterlambatan bicara dan cara mengatasinya di bawah ini.
Anak Rhea Rex yang hampir berusia dua tahun, Moana, mengalami keterlambatan bicara dan harus dirawat. Menurut Ricis, saat ini Moana lebih aktif berbicara.
“Alhamdulillah kondisi Moana sudah lebih aktif. Dia (berbicara) beberapa kata, kalimat, dan melanjutkan pengobatan. Makanya saya ke banyak sekolah dan terapis serta guru sekolah,” kata Wilayah Bintaro, Selatan kepada Rhea Rex di Tangerang. Dilansir detikPop, Sabtu (25/5).
Keterlambatan bicara sendiri merupakan keterlambatan kemampuan anak dalam berkomunikasi atau berbicara. Pada kondisi ini, anak tidak dapat menyampaikan isi pikirannya dengan baik, sehingga sulit memahami perkataannya.
Menurut laman Siloam Hospital, anak dengan keterlambatan bicara bisa mengucapkan kata-kata, namun kesulitan menghubungkannya.
Kondisi ini seringkali diabaikan oleh orang tua karena dianggap normal dan bisa hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami ciri-ciri, penyebab, dan cara terjadinya keterlambatan bicara pada anak.
Selain itu, pengalaman anak terkena rhea rex, keterlambatan bicara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Children’s Health, berikut beberapa penyebab keterlambatan bicara:
– masalah mulut, seperti masalah pada lidah atau langit-langit mulut (langit-langit mulut)
– Frenulum pendek (menutupi bagian bawah lidah), sehingga dapat membatasi pergerakan lidah
Banyak anak dengan keterlambatan bicara mempunyai masalah motorik mulut. Hal ini terjadi bila ada masalah pada area otak yang bertanggung jawab untuk berbicara.
Hal ini membuat mulut, lidah, dan rahang sulit dikoordinasikan untuk menghasilkan bunyi ujaran. Anak-anak ini mungkin mempunyai masalah motorik mulut lainnya, seperti masalah makan.
Masalah pendengaran juga dapat mempengaruhi kemampuan berbicara. Oleh karena itu, audiolog sebaiknya menguji pendengaran anak setiap kali ada masalah bicara.
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran mengalami kesulitan dalam berbicara, memahami, menyalin, dan menggunakan bahasa.
Keterlambatan bicara juga bisa disebabkan oleh infeksi telinga, terutama infeksi kronis yang dapat memengaruhi pendengaran. Namun, selama pendengaran pada satu telinga masih normal, kemampuan berbicara dan berbahasa akan berkembang secara khas pada anak dengan tanda-tanda keterlambatan bicara.
Konsultan tumbuh kembang anak di RS Akka, Dr Sebober Liz Davey mengatakan, tanda-tanda keterlambatan bicara akan muncul saat anak berusia 12 bulan. Diantara tanda-tandanya : 1. Tidak menggerutu
Hal ini bisa terjadi pada usia 12 bulan. Pada usia ini, bayi sudah seharusnya mulai mengoceh atau mengoceh. Namun, hal itu tidak terjadi.
“Bayi juga belum menggunakan bagian tubuhnya untuk berkomunikasi, seperti menunjuk dengan jari,” ujarnya beberapa waktu lalu.2. Bahkan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun
Pada usia 16 bulan, anak belum bisa mengucapkan satu kata pun dengan benar. Alih-alih menyuruh anak mengucapkan kata-kata dengan benar, anak malah terus mengoceh dengan kata-kata yang tidak masuk akal. Tidak bisa membentuk kalimat
Pada usia 24 bulan, bayi belum bisa membentuk kalimat dua kata. Jumlah kosakata yang dikuasai biasanya tidak lebih dari 15 kata.
“Anak-anak kehilangan kemampuan berkomunikasi atau bersosialisasi pada usia di mana mereka seharusnya berteman dengan teman sebayanya,” katanya tentang keterlambatan bicara.
Anak dengan keterlambatan bicara memerlukan terapi untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya. Namun peran orang tua juga penting dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Banyak hal yang bisa dilakukan orang tua di rumah, antara lain:
– Mengajak anak untuk sering berbicara dan bernyanyi – Mendorong anak untuk menirukan suara dan gerak tubuh – Membacakan cerita anak – Merespon apa yang dikatakan anak – Mengajukan pertanyaan kepada anak dan meminta mereka memilih
Batasi juga penggunaan gadget, terutama pada anak di bawah dua tahun untuk mencegah dan menghilangkan keterlambatan bicara.
(kotoran/kotoran)
Tinggalkan Balasan