Jakarta, jurnalpijar.com.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotejo mengatakan pemerintah ingin stadion-stadion di Indonesia dikelola oleh swasta, dalam hal ini klub-klub profesional.
Hal itu diketahui pada Kamis (1/8) dalam pertemuan di Istana Kepresidenan. Presiden Joko Widodo, menurut Menpora, berharap stadion yang direnovasi pemerintah ini ke depannya bisa dioperasikan oleh klub.
Mulai tahun 2023, pemerintah akan membangun kembali 22 stadion. Rekonstruksi ini dilakukan pasca tragedi Kanjurukhan di Malang yang memakan korban jiwa 135 orang.
“Kedepannya Presiden ingin stadion itu juga bisa digunakan oleh klub-klub yang menggunakannya. Jadi biasanya stadion itu dikelola oleh pemerintah daerah,” kata Dito.
Kedepannya kami akan memberikan kerangka hukum dan mekanisme agar stadion ini bisa dikelola oleh pihak swasta, yakni klub yang menempati stadion tersebut, ujarnya.
Klub dapat mengelola lebih dari sekedar stadion, arena olahraga atau biasa disebut GOR yang biasanya dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan industri olahraga.
“Kami menutup tidak hanya stadion, tetapi juga gimnasium, arena olahraga, dan fasilitas olahraga lainnya di kawasan yang dibangun oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.”
“Hal ini untuk memastikan venue olahraga dan venue olahraga yang dibangun lebih layak secara industri dan pengelolaannya juga lebih dinamis dan fleksibel,” ujarnya.
Jika fasilitas olahraga yang dibangun negara dikelola oleh klub profesional atau swasta, maka pemeliharaannya akan lebih terjamin. APBN juga bisa dialihkan.
Dalam hal ini biaya sarana olah raga lari dapat digunakan untuk pembinaan dan pengembangan atlet. Dengan kata lain, sinergi antara pemerintah dan swasta akan semakin diperkuat.
Salah satu contoh klub sepak bola profesional yang mengelola stadion publik adalah Stadion Kapten Y Wayan Deepta yang dikelola oleh Bali United, klub Liga 1 musim 2024/2025.
(abs./Juni)
Tinggalkan Balasan