Jakarta, jurnalpijar.com —
PSSI akan bertemu dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Rabu (5 Juni) untuk membahas perubahan liga sepak bola Indonesia, Liga 1.
Ketua Eksekutif PSSI Erick Thohir mengatakan kompetisi 2024/25 akan diwaspadai setelah tahun lalu fokus pada perkembangan timnas.
“Tadi siang saya dan manajer Pak Waketum rapat serius soal pergantian departemen. Begitu pula kalau PSSI dan GBK ada kendala di lapangan, PSSI dan departemen ini yang jadi ketua departemen.”
“Jadi ini yang sebenarnya kita ingin liga ini berubah setelah setahun terakhir PSSI bekerja keras mengubah timnas,” kata Erick, Rabu (5/6).
Tahun lalu, PSSI tak mengabaikan divisi 1. Hanya saja perlu fokus pada peningkatan persaingan karena fokus utama adalah peningkatan timnas Indonesia.
Erick menegaskan akan melanggar ketentuan kompetisi. Administrasi kompetisi internal juga akan berbenah. Erick ingin klub-klub sepak bola Indonesia semakin berkualitas.
Hal ini juga tak lepas dari AFC yang merilis Peringkat Klub Asia 2023/2024 pada 27 Mei lalu. Liga Indonesia berada di peringkat 28 Asia daratan dan keenam Asia Tenggara (ASEAN).
“Tidak mungkin mengembangkan sepak bola luar biasa seperti ini di Asia Tenggara, kita berada di urutan keenam di bawah Filipina. Memalukan. Liga Asia kita berada di peringkat 28. Memalukan,” kata Erick.
“Ada yang salah, tapi tolong jangan saling menyalahkan. Makanya saya minta departemen ini diperbaiki, PSSI punya hak. Mohon penjelasannya Pak Sekda, jangan panggil saya taipan,” ujarnya.
Salah satu revolusi di divisi 1 PSSI adalah penggunaan VAR. Teknik ini digunakan dalam pertandingan Championship setelah musim reguler berakhir.
Sejumlah perubahan akan dilakukan untuk musim depan. Salah satunya adalah usulan LIB untuk menambah kuota pemain asing menjadi delapan dari sebelumnya enam.
Nomor tersebut akan dipatenkan pada rapat tahunan PSSI. Sesi ini rencananya akan digelar pada pertengahan Juni. Kami juga memutuskan revolusi yang berbeda.
(abs/rhr)
Tinggalkan Balasan