Jakarta, jurnalpijar.com —
Psikolog telah menemukan banyak karakteristik yang tidak disadari oleh orang-orang yang terkena kecanduan judi online. Perawatan di rumah sakit seringkali diperlukan.
Jean Isaac Ferdinandos, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagiraran Cianjur, Jawa Barat, mengatakan pasien pecandu bisa dikatakan menderita penyakit penyerta seperti gangguan kecemasan.
Berupa rasa cemas yang berlebihan ketika sudah beberapa jam atau hari tidak berjudi online.
Hal itu diungkapkan tiga pasien korban perjudian online dan dirawat di RSUD Baghiraran dalam beberapa bulan terakhir.
Jiang mengatakan dia rutin berkonsultasi dengan psikiater di rumah sakit. Rumah Sakit Bagiraran telah lama memiliki departemen layanan psikiatri yang didedikasikan untuk warga yang mencari konseling akibat kecanduan judi online.
Seperti dilansir Antara, “Tiga pasien kecanduan judi online yang rutin diperiksa selama beberapa bulan terakhir hanya menerima konsultasi karena tidak ada pusat rehabilitasi,” ujarnya, Sabtu (6/7).
Warga yang ingin mendapatkan layanan konseling atau mengunjungi rumah sakit untuk kecanduan judi online dapat datang ke RSUD Baghiraran setiap hari Sabtu.
“Warga yang kecanduan judi online diimbau untuk datang ke Klinik Jiwa RS Baghiraran setiap hari Sabtu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari psikiater agar bisa sembuh,” ujarnya.
Rumah Sakit Daerah Baghiraran juga telah memulai layanan medis untuk menormalkan kesehatan mental pasien kecanduan judi online.
Pelayanan medis bagi pecandu judi online di rumah sakit di wilayah Kabupaten Cianjur Selatan hanya sebatas konseling tentang tujuan masa depan dan menyiapkan tempat rehabilitasi.
“Layanan khusus kecanduan judi online dibuka karena banyak pasien yang mengeluhkan gangguan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM),” kata Jiang Jiang.
Saya tidak tahu itu
Psikolog klinis Trey Isoldani mengatakan orang yang kecanduan judi online biasanya tidak menyadari bahwa dirinya kecanduan atau kesulitan mengakui bahwa dirinya kecanduan.
Menurutnya, sebagian besar penjudi online menyangkal atau tidak mengakui bahwa mereka kecanduan hingga akhirnya menjadi gila dan kehilangan segalanya.
Menurut Trey, penjudi online jarang merasa perlu mencari bantuan psikologis dari profesional medis. Umumnya orang yang datang kepada Anda untuk meminta bantuan adalah orang-orang terdekat Anda yang mengetahui tanda-tanda kecanduan judi online.
Salah satu tanda kecanduan judi online adalah Anda mulai menjauhkan diri dari lingkungan sekitar, terutama dalam urusan keuangan. Jika Anda merasa ada seseorang yang kurang terbuka mengenai situasi keuangannya, ada baiknya orang-orang terdekat Anda mulai memberikan perhatian.
“Dia akan berbohong kepada keluarganya dan melanjutkan upayanya secara diam-diam, dan dia akan menghabiskan lebih banyak waktu di depan perangkat. Ini disebut ‘efek pengampunan’,” jelasnya, Jumat (14/6). Oleh Dekom.
“Tiba-tiba dia mulai menumpuk utang, utangnya bertambah dari awalnya Rp 300.000 menjadi jutaan rupee dan akhirnya mengambil pinjaman,” jelas Trai.
(Tim / Ah)
Tinggalkan Balasan