Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 18 Agu 2024

Cerita Pilu Bayi Usia 2 Hari Terkena Radang Otak Usai Dicium


					Cerita Pilu Bayi Usia 2 Hari Terkena Radang Otak Usai Dicium Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com.

Otak anak membengkak setelah dicium bibir. Situasi tersebut pun membuat heboh dunia maya.

Berita tersebut bermula dari seorang ibu yang memperingatkannya untuk tidak mencium bayinya yang baru lahir karena kejadian yang menimpa putrinya. Ia juga berbicara tentang putranya Brelin, yang menderita ensefalitis.

Brelin baru berusia dua hari saat itu. Kegembiraan membuat Breelyn mencium bibirnya.

Braelyn sendiri terlahir sebagai bayi yang sehat dan cantik. Namun hal itu berubah saat Brelin mencium bibirnya.

Kemudian diketahui bahwa pencium Brelin memiliki gejala mirip flu. Tak tahu penyakit apa yang dideritanya, ia diperbolehkan mencium Brelyn.

Tak disangka, ciuman itu berakhir petaka. Setelah mencium bocah itu, otaknya membengkak. Brelin didiagnosis mengidap virus herpes simplex encephalitis (HSE), suatu peradangan otak parah yang jarang terjadi.

Seperti bayi lainnya, daya tahan tubuh Breelyn saat itu belum optimal. Akibatnya, virus tersebut masuk ke dalam tubuhnya dan merusak otaknya.

Kisah ini dibagikan para ibu dalam buku khusus di saluran YouTube mereka, mengutip UNILAD.

“Itulah salah satu alasan orang tua melarang Anda mencium anak mereka,” kata sang ibu di acara itu. Dari situ, ia menceritakan jadwal Brelin sebelum mengidap tumor otak.

Setelah dua minggu ciuman mendarat di bibirnya, bayi Braelyn mulai tertinggal. Brelin pun menjalani beberapa tes di rumah sakit. Akibatnya, ia didiagnosis menderita infeksi HSE.

Virus memasuki cairan serebrospinal dan menyerang organ ini. Virus ini pertama kali menyerang bagian kiri otak Brelin.

“Hampir semua, penyakit ensefalitis menggerogoti jaringan otaknya (Brelin),” kata ibunya.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan 60 persen otak kiri Brelin dan 10 persen otak kanan mengalami kerusakan.

Brelin sekarang berusia 8 tahun. Namun, mengingat kondisi otaknya saat ini, dokter ragu dia akan bertahan di masa remajanya.

Infeksi HSE sendiri relatif jarang terjadi. Hanya 1 dari 500.000 orang di seluruh dunia diperkirakan terkena penyakit ini.

Menurut Medscape, infeksi ini menyebabkan kerusakan otak. Infeksi bisa parah.

Penderita infeksi HSE mungkin mengalami berbagai gejala, mulai dari gejala fisik hingga neurologis. Pada tahap awal, penderita mungkin mengalami demam, sakit kepala, sembelit, muntah, bahkan kelelahan.

Gejala di atas seringkali disertai dengan masalah neurologis seperti kebingungan dan delirium.

Apalagi, kasus bayi yang mengalami pembengkakan otak setelah dicium mengingatkan kita akan pentingnya meminimalkan kontak dengan bayi baru lahir.

Daya tahan tubuh anak belum terbentuk sempurna sehingga membuat tubuhnya sangat rentan terhadap berbagai patogen. Ingatlah untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh bayi. (abad/abad)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Turunkan BB 12 Kg, Ini Menu Makan Sehari-hari Prilly Latuconsina

20 September 2024 - 11:16

Heboh Daftar Makeup Mengandung Karsinogen, Ini Kata BPOM

20 September 2024 - 10:14

20 Kota Termahal di Dunia 2024, Ada dari Negara Tetangga Indonesia

20 September 2024 - 01:17

Trending di LifeStyle