Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 22 Agu 2024

BTNK Sebut Limbah Kapal Wisata Cemari Taman Nasional Komodo


					BTNK Sebut Limbah Kapal Wisata Cemari Taman Nasional Komodo Perbesar

JAKARTA, jurnalpijar.com —

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) telah mengajukan pengaduan terkait limbah yang mencemari perairan Taman Nasional Komodo (TNK) di Nusa Tenggara Timur dari ratusan kapal wisata.

Perwakilan BTNK Hendrikus Rani Siga menegaskan, membuang sampah kapal wisata ke laut merupakan salah satu pelanggaran yang dilakukan operator wisata bahari di perairan Taman Nasional Komodo.

Hendrikus pun menyampaikan ketidaksenangannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat kegiatan MICE Wisata Bahari yang digelar di Labuan Bajo pada Kamis (15/8).

Praktisi wisata bahari, khususnya pemerhati lingkungan laut, dan sejumlah pemangku kepentingan pariwisata Labuan Bajo juga turut serta dalam kegiatan bincang santai tersebut.

“Sampahnya. (Kapalnya) banyak sampahnya. Mandi dan cuci di kapal itu sampahnya besar sekali,” kata Hendrikus, seperti dilansir Detik, Kamis (15/8).

Untuk membuang sampah kapal wisata di perairan Taman Nasional Komodo, Hendrikus mengimbau semua pihak mencari solusi terbaik. Ia mengatakan, pelestarian ekosistem wisata bahari di Taman Nasional Komodo memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk pelaku wisata.

“Kami mulai memikirkan apa yang diharapkan,” katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, selain BTNK, Kemenparekraf juga mengeluhkan sampah yang mencemari Taman Nasional Komodo. Sandiaga menilai diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kelestarian lingkungan di perairan Taman Nasional Komodo.

“Kita akan gotong royong karena jika tidak dijaga pengelolaan sampah armada kapal yang saat ini berjumlah lebih dari 400 kapal akan mengakibatkan hilangnya daya tarik Labuan Bajo Flores dan Taman Nasional Komodo yang masih sangat terbatas,” jelas Sandigaga.

“Jangan sampai kapal-kapal ini terus bertambah tanpa pengelolaan yang baik, yang pada akhirnya merusak terumbu karang dan beban limbah yang ditimbulkan pada akhirnya merusak kelestarian lingkungan di situs-situs tersebut,” imbuhnya. (Wow)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Apa Saja yang Disunahkan di Tahun Baru Islam?

6 November 2024 - 01:15

Silent Walking, Jalan Kaki yang Diklaim Bagus buat Kesehatan Mental

5 November 2024 - 18:15

Viral Obat Batuk Herbal China Jadi Barang Bawaan Wajib Zayn Malik

5 November 2024 - 15:16

Trending di LifeStyle