Menu

Mode Gelap

LifeStyle · 28 Agu 2024

Ayah, Jangan Bebankan Pengasuhan Anak Hanya pada Ibu


					Ayah, Jangan Bebankan Pengasuhan Anak Hanya pada Ibu Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Pola asuh anak yang dilakukan ibu dan ayah harus seimbang. Tidak ada halaman yang dapat memiliki bagian lebih besar.

Sayangnya, di tengah kentalnya budaya patriarki, sebagian besar anak Indonesia masih cenderung meniru pola asuh ibu.

Peran ayah dalam pengasuhan anak, pemantauan tumbuh kembang anak sangat terbatas. Dalam pengasuhan anak, ibu yang dominan adalah ibu, kata Rita Pranawati, pengawas anak dan mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). ketika CNIndonesia.com menghubungi kami beberapa waktu lalu.

Hal ini membatasi hubungan antara ayah dan anak. Ketakutan muncul bahkan pada anak-anak.

Padahal, baik ibu maupun ayah seharusnya merawat dan memperhatikan tumbuh kembang anak secara merata sejak lahir hingga dewasa.

Keduanya sama, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Harus saling melengkapi, sehingga tidak ada ayah yang menggantikan ibu dalam mengasuh anak, atau tidak ada ibu yang menggantikan ayah dalam mengasuh anak, ”ujarnya. Rita, terkadang ibu, tapi juga ayah, harus menjaganya. Karena ada sifat-sifat yang hanya bisa diturunkan dari ayah, atau sebaliknya, misalnya ibu melalui pola asuh, Rita mengatakan hal itu berkaitan dengan sifat laki-laki dan perempuan. Anak mempelajari karakter maskulin dari sifat maskulin ayahnya. Di sisi lain, mereka juga mempelajari sifat-sifat kewanitaan dari ibunya. “Jika anak-anak ini tidak mendapatkan sosok ayah, misalnya, maka hal itu bisa menimbulkan kesulitan dalam menemukan jati diri mereka sendiri. muncul, itu berlaku untuk anak laki-laki dan perempuan,” katanya.

Mira Amir, psikolog anak di bagian anak dan remaja Sajiva RSK Jiwa Dharmawangsa pun mengutarakan pendapatnya, menurut Mira, tidak ada pembagian persentase yang pasti dalam pengasuhan anak. Baik ayah maupun ibu harus hadir dalam setiap tahapan kehidupan anak, kata Mira, peran ibu adalah memenuhi kebutuhan afektif anak, seperti kasih sayang dan perhatian. Pada saat yang sama, ayah berperan penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan hidup anak, termasuk keterampilan memecahkan masalah dan menghadapi atau mengatasi stres dilansir CNIndonesia.com.

Kehadiran ayah dan ibu yang seimbang, lanjut Mira, membantu anak mengembangkan hubungan yang sehat. Misalnya, sangat penting bagi bayi yang baru lahir untuk lebih dekat dengan ayahnya dan ibu [orang tua] yang dapat diandalkan kapan pun mereka ada. lho, jadi kalau aku di pelukan mereka, aku aman,” lanjut Mira. (tst/asr)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Apa Saja yang Disunahkan di Tahun Baru Islam?

6 November 2024 - 01:15

Silent Walking, Jalan Kaki yang Diklaim Bagus buat Kesehatan Mental

5 November 2024 - 18:15

Viral Obat Batuk Herbal China Jadi Barang Bawaan Wajib Zayn Malik

5 November 2024 - 15:16

Trending di LifeStyle