Jakarta, jurnalpijar.com –
Sebuah postingan menjadi viral yang mengklaim bahwa penemuan jejak kaki kuno di Maroko telah menyebabkan kenaikan permukaan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Jejak yang ditemukan baru-baru ini menunjukkan bahwa permukaan laut lebih tinggi 20-30 meter pada 90.000 tahun yang lalu, ketika tingkat CO2 pra-industri adalah 275 bagian per juta,” kata Steve Maila dalam postingan di Ex (sebelumnya Twitter). Senin (6/5)
Laporan tersebut, yang menunjukkan rasio karbon dioksida di atmosfer, mengutip penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari di jurnal Nature Abstrak.
Studi tersebut sebenarnya menganalisis penemuan jejak kaki baru yang dikaitkan dengan Homo sapiens, atau manusia modern, di pesisir Afrika Utara.
Salah satu peneliti yang menulis makalah tersebut juga membantah menghubungkan temuan tersebut dengan data global mengenai perubahan iklim atau rata-rata kenaikan permukaan laut.
“Kami tidak mengatakan hal tersebut dalam penelitian kami dan kami tidak menantang konsensus ilmiah mengenai perubahan iklim,” profesor Universitas Huelva Juan Morales mengatakan kepada AFP Fact Check pada hari Jumat. 24/5).
Laut naik seiring berjalannya waktu Gas rumah kaca buatan manusia, seperti karbon dioksida dari emisi mobil, mencairkan gletser dan lapisan es, serta menaikkan permukaan laut.
Permukaan air laut perlahan naik
Menurut Morales, jejak kaki manusia purba yang ditemukan di pantai Maroko menunjukkan bahwa 95.000 tahun yang lalu permukaan laut pada dasarnya sama dengan saat ini.
Namun, katanya, stabilitas pantai kemungkinan besar disebabkan oleh fenomena yang disebut rebound isostatik, yang melibatkan peningkatan daratan dan mengimbangi penurunan berat lapisan es.
Iris Mueller, ahli geomorfologi pesisir dan profesor di Trinity College, mengatakan fenomena rebound isostatik kemungkinan akan menstabilkan pantai.
Dia mengatakan tumbukan lempeng Afrika dengan lempeng Eurasia menyebabkan permukaan pantai naik, dan endapan tsunami juga terjadi di sepanjang garis pantai tertinggi tersebut, sehingga menyebabkan apa yang dikenal sebagai “pengangkatan pantai” di beberapa wilayah Mediterania.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB juga mengatakan dalam laporannya tahun 2021 bahwa rata-rata permukaan air laut telah meningkat.
Yaitu melonjak dari 1,3 mm per tahun pada periode 1901–1971. menjadi 1,9 mm per tahun pada tahun 1971–2006. dan hingga 3,7 mm per tahun pada 2006–2018.
Essam Hagy, peneliti di University of Southern California, menyimpulkan bahwa rata-rata permukaan air laut global sebenarnya meningkat jauh lebih cepat sejak tahun 1900.
“Ada perbedaan besar antara perubahan permukaan laut beberapa meter selama ribuan atau jutaan tahun dan perubahan selama ratusan tahun, seperti yang disebabkan oleh pemanasan global,” ujarnya.
(rni/arh)
Tinggalkan Balasan