Jakarta, jurnalpijar.com —
Pelatih Italia Luciano Spalletti menguraikan alasan kontroversial mengapa Azzurri dilarang tampil di Euro 2024. Spalletti secara implisit menyalahkan Inter Milan atas kekalahan Italia di Euro 2024.
Pada babak 16 besar Euro 2024, Italia sang juara bertahan akan menghadapi Swiss, salah satu kuda hitam kompetisi sejauh ini.
Tim Swiss keluar dari kemenangan di Olympiastadion di Berlin, Jerman setelah mengalahkan mereka 2-0. Usai laga itu, Spalletti memberikan alasan mengejutkan atas performa mengecewakan timnya.
“Inter menjuarai Serie A dan kemudian saya memastikan mereka adalah tim yang sangat profesional karena Simone Inzaghi terus melatih tim dengan cara yang spesial,” kata Spalletti, dilansir Sport Bible, Minggu (30/6).
“Saya tahu seberapa sering Inter berlatih, tapi mungkin secara tidak sadar Anda tidak menerapkannya ketika Anda memenangkan liga begitu cepat,” tambahnya.
Pelatih berusia 65 tahun itu menilai usai meraih gelar Italia melawan rival sekota AC Milan pada April 2024, para pemain Inter Milan di timnas Italia belum berlatih keras jelang Euro 2024.
Lima pemain Gli Azzurri berasal dari Inter Milan, tiga di antaranya menjadi starter melawan Swiss. Namun, minimnya persiapan pemain Inter Milan bukan satu-satunya penyebab kegagalan Italia, ungkap Spalletti.
“Saya harus sedikit mengenal tim saya, kami juga punya beberapa pemain yang cedera, pemain-pemain yang kami andalkan, dan Anda lihat dari segi intensitas, kami inferior,” kata mantan pelatih Napoli itu.
Selain itu, Spalletti ingin para pemain Italianya meningkatkan fisik agar bisa menghasilkan kualitas dalam 90 menit bermain.
“Masa depan tim nasional Italia bergantung pada opsi yang berbeda, kami membutuhkan lebih banyak fisik, ketika Anda berpikir Anda bisa bermain dengan kualitas, tapi kemudian Anda tidak bisa mempertahankan intensitas itu selama 90 menit, Anda harus mencoba memadukannya.” kata Spaletti.
Meski Italia gagal tampil mengesankan dan tersingkir lebih awal dari Euro 2024, Spalletti tidak akan dipecat dari posisinya. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Gabriele Gravina.
(wiw/jal)
Tinggalkan Balasan