Menu

Mode Gelap

Teknologi · 12 Sep 2024

Apa Itu Polusi Cahaya yang Bikin Observatorium Bosscha ‘Lumpuh’?


					Apa Itu Polusi Cahaya yang Bikin Observatorium Bosscha ‘Lumpuh’? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Bandung Barat, Lembang, Observatorium Bosscha mengeluhkan polusi cahaya dari resor musim panas dan malam. Akibat dari polusi cahaya ini adalah distorsi langit.

Observatorium tersebut mengatakan dalam pernyataan yang diposting di Instagram pada Senin (15/7) bahwa “lampu sekarang mengganggu pengamatan bintang di observatorium Bossa.”

“Salah satu pusat hiburan masyarakat di kawasan Lembang sempat terganggu dengan adanya tulisan bintang di Observatorium Bosscha,” lanjutnya tanpa menyebutkan identitas pusat hiburan tersebut.

Jadi apa itu polusi cahaya?

Dalam keterangan di situs resminya, Observatorium Bosscha menjelaskan bahwa polusi cahaya dapat diartikan sebagai cahaya yang tidak diinginkan. Polusi cahaya terutama disebabkan oleh sistem pencahayaan yang tidak tepat, berlebihan, tidak efektif atau tidak diperlukan.

Polusi cahaya paling banyak terjadi di perkotaan karena banyaknya sumber cahaya buatan. Di area ini, sumber cahaya dapat diarahkan sebagian ke langit, atau cahaya dapat diarahkan ke bawah, namun akan dipantulkan dari atas.

Cahaya yang dipantulkan dari langit tersebar di atmosfer sehingga menimbulkan cahaya yang mengurangi kegelapan langit malam.

Observatorium menambahkan, cahaya yang terkumpul di permukaan berasal dari sinar langit, sehingga dapat mengurangi kontras antara langit gelap dan sumber cahaya di langit.

“Hal ini menyulitkan para astronom untuk melihat bintang yang redup. Cahaya ini, yang menciptakan ‘cahaya langit’, dapat dilihat dengan instrumen astronomi dan menurunkan kualitas data yang dikumpulkan,” kata Observatorium Bosscha.

Kehadiran lampu buatan di banyak tempat menimbulkan kabut bercahaya yang membanjiri langit malam, sehingga menghalangi cahaya alami bintang dan benda langit lainnya.

Menurut observatorium Bosscha, polusi cahaya dengan cepat menghancurkan peradaban dan budaya penting, mengubah langit malam berbintang menjadi sesuatu yang langka untuk dikunjungi.

Polusi cahaya

Observatorium Bosscha menunjukkan bahwa polusi cahaya memiliki empat komponen. Ini daftarnya: Skyglow

Skyglow adalah pancaran cahaya langit malam di atas pemukiman penduduk dan merupakan fenomena yang paling umum terjadi. Skyglow dihasilkan dari cahaya permukaan buatan yang dipantulkan atau dipantulkan di atas (pendaran sekunder) dan kemudian disebarkan oleh aerosol seperti awan, tetesan air, atau polutan udara.

Jumlah sinar matahari berbeda-beda tergantung pada kondisi cuaca saat itu, jumlah debu dan gas di udara, jumlah cahaya yang dipantulkan dari langit, dan arah pandang cahaya.

Selama cuaca buruk, terdapat lebih banyak partikel di udara, sehingga kecerahannya lebih tinggi, yang menyebabkan hilangnya cahaya dan energi, sehingga membuat langit lebih terang.

Blur adalah sekelompok sumber cahaya terang, kabur, dan ekstrim.

Untuk bersinar

Silau adalah sensasi yang dialami seseorang ketika cahaya yang menyimpang, yaitu cahaya dalam bidang pandang, melebihi cahaya yang dapat diadaptasi oleh mata. Pengaruh listrik tergantung pada kekuatan dan kepraktisannya.

Penyebab silau yang paling umum adalah perasaan tidak nyaman yang menyebabkan gangguan atau iritasi namun menurunkan performa penglihatan.

Transmisi cahaya, atau kelebihan cahaya, terjadi ketika cahaya jatuh di tempat yang tidak dimaksudkan atau dibutuhkan, sehingga paparan dalam jangka panjang dapat berbahaya bagi kesehatan.

Di halaman berikutnya, dampak negatif polusi cahaya…

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi