Menu

Mode Gelap

Teknologi · 21 Sep 2024

CEO CrowdStrike Buka Suara Usai Microsoft Down Massal


					CEO CrowdStrike Buka Suara Usai Microsoft Down Massal Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

CEO CrowdStrike George Kurtz berbicara tentang masalah yang menyebabkan Microsoft gulung tikar di beberapa negara dan memengaruhi sejumlah layanan pemerintah.

Kurtz mengatakan masalah yang menyebabkan pemadaman listrik global telah diidentifikasi dan solusi telah dikembangkan.

Di masa lalu, pemadaman perangkat Microsoft di sejumlah negara telah dikaitkan dengan masalah pada perusahaan keamanan siber CrowdStrike. Microsoft adalah salah satu pelanggan Crowdstrike.

“Kami merekomendasikan organisasi menghubungi perwakilan CrowdStrike melalui saluran resmi. Tim kami dikerahkan sepenuhnya untuk memastikan keamanan pelanggan CrowdStrike,” kata Kurtz dalam unggahan X-nya, Jumat (19/7).

Menurut Kurtz, perusahaan tersebut saat ini sedang bekerja dengan “pelanggan yang terkena dampak bug yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows” dan bahwa masalahnya “tampaknya bukan insiden keamanan atau serangan dunia maya.”

“Ini bukan insiden keamanan atau serangan dunia maya,” kata Kurtz kepada CNN.

Kurtz mengatakan masalahnya telah diidentifikasi, diisolasi, dan diselesaikan. Pihaknya juga telah meluncurkan portal dukungan bagi organisasi yang terkena dampak masalah tersebut.

“Kami mengarahkan pelanggan ke portal dukungan kami untuk mendapatkan pembaruan terkini, dan kami akan memberikan pembaruan penuh dan berkelanjutan di situs web kami,” ujarnya.

“Kami mendorong lebih banyak organisasi untuk menghubungi CrowdStrike melalui jalur resmi,” tutupnya.

Ribuan perangkat Windows di seluruh dunia terkena dampak blue screen of death (BSOD) masif yang berdampak pada banyak layanan, mulai dari penerbangan, streaming, hingga layanan perbankan di berbagai negara.

Proses pembaruan perangkat lunak yang dibuat oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike diyakini sebagai penyebab kegagalan tersebut.

Pembaruan perangkat lunak yang gagal dan dinonaktifkan memengaruhi PC dan server CrowdStrike. Akibatnya, perangkat ini memasuki loop boot pemulihan dan perangkat tidak dapat melakukan booting dengan benar.

CrowdStrike banyak digunakan oleh banyak bisnis di seluruh dunia untuk mengelola keamanan PC dan server Windows.

(lom/dmi)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BMKG Akui Sempat Lakukan Prediksi Gempa, tapi Akurasinya Kurang

22 September 2024 - 07:15

6 Cara Mudah dan Cepat Download Video YouTube Tanpa Aplikasi

21 September 2024 - 20:15

Pusat Data Nasional Diserang, Pelaku Minta Tebusan Rp131 Miliar

21 September 2024 - 06:14

Trending di Teknologi