Jakarta, jurnalpijar.com –
Surat Al Hadid ayat 20 merupakan ayat dalam Al Qur’an yang mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia hanya bersifat sementara.
Kehidupan di dunia diibaratkan sebagai permainan yang dapat mematahkan semangat manusia untuk mengejar hal-hal yang bermanfaat, perhiasan yang tidak memiliki keindahan pribadi, dan pengejaran yang melibatkan keturunan dan kekayaan yang tidak bertahan lama.
Mengutip dari kitab Al Qur’an sebagai media pembelajaran ilmu Bayan, tafsir Quraish Shihab menjelaskan bahwa kehidupan dunia ini ibarat air hujan yang membuat tanaman tumbuh dan membahagiakan para petani.
Namun, saat tanaman sudah dewasa, terlihat warnanya menjadi kuning dan kering. Lama kelamaan menjadi keras, pecah dan tidak dapat digunakan sama sekali.
Al Hadid merupakan surah ke-57 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 29 ayat. Al Hadid tergolong dalam Surat Madaniyyah. Surat Al Hadid, 20
Berikut bacaan Surah Al Hadid ayat 20 bahasa Arab, ditambah bahasa Latin, dan terjemahannya dikutip dari laman Quran Online NU.
Arab-Latin: I’lamu annamal-haiatud-dun-ia la’ibuv va lahvuv va zinatuv va tafakhurum bainakum va takatsurun fil-amvali wal-aulad, kamatsali ghaitsin a’jabaliatuff fauiabiatuff tsumma iakunu huh hama, va fil-akhirati ‘adzabun siadiduv va maghfiratum minallahi va ridlvan, va mal-haiatud-dun-ia illa mata’ul-ghurur.
Artinya: Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanya berisi permainan, kecerobohan, saling menyombongkan diri dan bermegah-megah serta persaingan untuk mendapatkan limpahan harta dan keturunan. (Perumpamaan itu) ibarat hujan yang tanamannya membuat para petani tercengang, lalu kering dan kamu lihat menguning, lalu musnah. Di akhirat nanti akan ada siksa dan ampunan yang pedih dari Allah dan Ridho-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lalai) hanyalah kesenangan yang palsu dari surat Al Hadid 20
Terdapat perbedaan penjelasan atau tafsir dari berbagai ulama mengenai isi Surat Al Hadid 20. Di bawah ini beberapa tafsir yang dihimpun dari website Tafsir dan sumber lainnya.1. Tafsir Wajiz
Wahai orang-orang yang beriman, ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan lelucon. Jadi jangan tersesat di dalamnya. Kehidupan dunia juga merupakan perhiasan bagi kalian dan kalian akan saling berbangga dan bersaing memperebutkan harta dan keturunan.
Semua ini ibarat hujan yang membuat tanaman tumbuh dan membuat petani takjub; kemudian tanaman itu mengering pada musim kemarau dan Anda melihatnya menguning lalu hancur.
Itu adalah perumpamaan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah bahwa di akhirat akan ada siksa yang pedih bagi orang-orang kafir, dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya bagi orang-orang yang beriman dan menaati ajaran-ajaran-Nya.
Dan kehidupan duniawi yang dinikmati saat ini tak lain hanyalah kenikmatan semu. Setelah mengetahui kepada kalian semua wahai orang-orang yang beriman tentang hakikat kehidupan duniawi ini, segeralah berperang dengan istighfar memohon ampunan Tuhanmu dan berjuang untuk meraih surga seluas langit dan bumi serta selalu berbuat kebaikan, yang tujuannya ditakdirkan. orang-orang yang beriman kepada Allah dan wakil-wakil-Nya.
Itu adalah anugerah Tuhan yang tertinggi, yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai rahmat yang besar bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Tafsir Tahlili
Dalam ayat tersebut Allah SWT menjelaskan kepada manusia bahwa hidup dan kesenangan duniawi itu ibarat mainan dan sesuatu yang lucu, yang menjadi sumber lelucon di antara mereka, serta perhiasan yang melengkapi perhiasannya.
Mereka bangga dengan kekayaan dan keturunan yang mereka berikan. Dunia yang bersifat sementara ini hanya berlangsung beberapa saat, kemudian lenyap dan berakhir keberadaannya.
Situasi ini tidak berbeda dengan saat negara dilanda hujan lebat dan kemudian tumbuh tanaman yang membuat para petani takjub dan membuat mereka berseri-seri dan merasa bahagia. Kemudian mengering, layu dan hancur tertiup angin.
Lebih lanjut Allah SWT menjelaskan bahwa di akhirat nanti akan ada siksa pedih yang terus disiapkan bagi orang-orang yang benar-benar mencintai dunia, meninggalkan amal shaleh, serta mengumbar kemusyrikan dan penyembahan berhala.
Selain itu, ampunan dari Allah dan kegembiraan-Nya diberikan kepada orang-orang yang menyucikan diri dari dosa dan maksiat, merendahkan diri di hadapan Allah dan kembali kepada-Nya, menaati dan mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
Ayat 20 diakhiri dengan penegasan bahwa kehidupan dunia hanya kesenangan yang pudar dan hilang serta menyesatkan. Orang-orang yang berpikiran duniawi tertipu dan tertipu. Mereka mengira kehidupan hanya ada di dunia dan tidak ada kehidupan setelahnya 3. Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Wahai orang-orang yang beriman, ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan lelucon. Jadi jangan tersesat di dalamnya. Kehidupan dunia juga merupakan perhiasan bagi kalian, dan kalian akan berbangga satu sama lain serta bersaing memperebutkan harta dan keturunan.
Semua ini ibarat hujan yang membuat tanaman tumbuh dan membuat petani takjub; kemudian tanaman itu mengering pada musim kemarau dan Anda melihatnya menguning lalu hancur.
Itu adalah contoh kehidupan di dunia fana. Dan ketahuilah bahwa di akhirat akan ada siksa yang pedih bagi orang-orang kafir, dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya bagi orang-orang yang beriman dan menaati ajaran-ajaran-Nya.
Dan kehidupan duniawi yang dinikmati saat ini tak lain hanyalah kenikmatan semu. Setelah kalian semua wahai orang-orang yang beriman, ketahuilah hakikat kehidupan duniawi ini, maka segeralah berperang dengan istighfar untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian, dan berjuanglah untuk memperoleh surga seluas langit dan bumi, dengan selalu berbuat kebaikan yang bertujuan untuk kebaikan. orang-orang yang beriman kepada Allah dan wakil-wakil-Nya.
Itu adalah anugerah tertinggi dari Tuhan kepada siapapun yang dikehendakinya. Dan Allah mempunyai rahmat yang besar bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Tafsir Al-Muiassar/Kementerian Agama Arab Saudi
Ketahuilah (wahai sekalian manusia) bahwa hidup di dunia ini hanyalah permainan dan kesenangan, badan bermain-main dan hati bersenang-senang, dengan perhiasan kamu hiasi, kamu bangga dengan hartamu, kamu berlomba-lomba untuk mempunyai harta dan memperbanyak anak. , Perumpamaan itu ibarat hujan yang tanamannya membuat takjub para petani, kemudian tanaman itu menua dan mengering, menguning setelah hijau, lalu rebah dan remuk.
Dan di akhirat ada siksa yang pedih bagi orang-orang yang tidak beriman, serta ampunan dan keridhaan Allah bagi orang-orang yang beriman. Kehidupan dunia ini hanyalah kenikmatan palsu bagi orang yang beramal shaleh dan melupakan akhirat.
Demikianlah bacaan Surat Al Hadid ayat 20 beserta bahasa Arab, Latin, terjemah dan tafsirnya. Semoga bermanfaat! (sup/sup)
Tinggalkan Balasan