Menu

Mode Gelap

Teknologi · 23 Okt 2024

NASA Temukan Bukti Air Pernah Genangi Asteroid


					NASA Temukan Bukti Air Pernah Genangi Asteroid Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menemukan tanda-tanda keberadaan planet air berdasarkan sampel yang ditemukan di asteroid Bennu.

Analisis awal terhadap sampel asteroid Bennu yang diambil oleh misi OSIRIS-REx NASA mengungkapkan adanya debu yang kaya akan karbon, nitrogen, dan senyawa organik, yang semuanya merupakan bahan penting bagi kehidupan.

Para ilmuwan sangat menantikan kesempatan untuk menggali sampel asteroid Bennu seberat 121,6 gram yang dikumpulkan oleh misi OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification and Security – Regolith Explorer) NASA sejak dikirim ke Bumi pada musim gugur lalu.

Mereka berharap materi ini akan mengungkap rahasia tentang masa lalu Tata Surya dan kandungan kimia prebiotik yang mungkin menjadi awal mula kehidupan di Bumi.

Analisis awal sampel Bennu, yang diterbitkan pada 26 Juni di jurnal Meteoritics & Planetary Science, tidak memberikan harapan bagi para ilmuwan.

Tim analisis sampel OSIRIS-REx menemukan bahwa Bennu mengandung materi asli pembentuk tata surya. Debu asteroid ini kaya akan karbon dan nitrogen serta senyawa organik, yang semuanya merupakan bahan penting bagi sistem kehidupan yang kita kenal.

Sampel tersebut juga mengandung magnesium natrium fosfat, yang merupakan kejutan bagi tim peneliti karena tidak terlihat dalam data penginderaan jauh yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Bennu.

Kehadirannya dalam sampel menunjukkan bahwa asteroid tersebut mungkin merupakan pecahan planet air purba ketika ukurannya masih sangat kecil.

Analisis sampel dari Bennu, yang dikutip di situs NASA, mengungkapkan wawasan menarik tentang komposisi asteroid.

Didominasi oleh mineral tanah liat, terutama serpentin, sampel tersebut mencerminkan jenis batuan yang ditemukan di tengah lautan bumi, tempat material dari mantel bumi bertemu dengan air.

Interaksi ini tidak hanya menghasilkan pembentukan tanah liat, tetapi juga menghasilkan berbagai mineral seperti karbonat, oksida besi, dan besi sulfida.

Namun penemuan yang paling tidak terduga adalah adanya fosfat yang larut dalam air. Senyawa-senyawa ini adalah bahan biokimia untuk semua kehidupan yang dikenal di Bumi saat ini.

Meskipun fosfat serupa ditemukan dalam sampel asteroid Ryugu yang dikirim oleh misi Hayabusa2 JAXA (Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang) pada tahun 2020, magnesium natrium fosfat yang ditemukan dalam sampel Bennu menonjol karena kemurnian dan ukuran butirannya.

Hal ini dilaporkan belum pernah terjadi sebelumnya pada sampel meteorit mana pun.

Penemuan magnesium-natrium fosfat dalam sampel Bennu menimbulkan pertanyaan tentang proses geokimia yang mengkonsentrasikan unsur-unsur tersebut dan memberikan petunjuk berharga tentang kondisi historis Bennu.

“Keberadaan dan kondisi fosfat, bersama dengan unsur dan senyawa lain di Bennu, menunjukkan masa lalu asteroid yang suram,” kata Dante Lauretta, salah satu penulis utama studi dan peneliti utama OSIRIS-REx di Universitas Arizona. , Tucson.

“Bennu berpotensi menjadi bagian dari dunia yang lebih basah. Namun hipotesis tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut,” imbuhnya.

(lom/arh)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi