Jakarta, jurnalpijar.com —
Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera menyerukan agar Mohamed Camara dari AS Monaco didenda berat karena menyembunyikan pesan LGBTQ.
Camara meliput pesan anti-homofobia yang terpampang di bagian depan seragam tim saat Monaco menang 4-0 atas Nantes pada pekan terakhir Liga Prancis, Senin (20/5) dini hari WIB.
Camara menutupi pesan itu dengan kapur putih. Gelandang asal Mali itu juga menolak melakukan sesi foto bersama rekan satu timnya di depan spanduk berisi pesan menentang homofobia.
“Ini adalah perilaku yang tidak dapat diterima. Saya berkesempatan untuk memberi tahu LFP apa yang saya pikirkan tadi malam. Dan perilaku seperti itu harusnya mendapat sanksi berat terhadap pemain dan klub yang membiarkan hal itu terjadi,” ujarnya kepada stasiun radio RTL seperti dilansir . dari Penjaga.
Pelatih Monaco Adi Hutter pun memberikan tanggapan terkait tindakan yang dilakukan Camara. Pelatih berusia 54 tahun itu mengatakan, tindakan anak asuhnya berasal dari inisiatif pribadi.
“Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa kami sebagai klub mendukung aktivitas yang dilakukan liga. Mengenai aktivitas [Camara] miliknya, ini adalah inisiatif pribadi. Akan ada diskusi internal dengannya mengenai situasi ini. , “. dia berkata.
Sementara itu, Menteri Kesetaraan Perancis Aurore Berge mengutuk tindakan Camara. Berge pun berharap sanksi tegas diberikan kepada Camara.
“Homofobia bukanlah sebuah opini, itu adalah kejahatan. Dan homofobia dapat membunuh. Harus ada hukuman berat bagi Mohamed Camara.”
(ya/maaf)
Tinggalkan Balasan