Menu

Mode Gelap

Teknologi · 15 Jun 2024

Daftar Daerah Potensi Kekeringan Parah Saat Kemarau, Termasuk Jakarta


					Daftar Daerah Potensi Kekeringan Parah Saat Kemarau, Termasuk Jakarta Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan banyak daerah yang berpotensi mengalami musim kemarau hingga September mendatang. Periksa daftarnya.

Kepala BMKG Dvikorita Karnawat mengatakan, pihaknya memperkirakan akan banyak daerah yang mengalami musim kemarau lebih kering dari biasanya atau 9 persen zona musim (ZOM).

Daerah yang diperkirakan akan mengalami musim lebih kering dari biasanya atau 9 persen dari luas musim, antara lain sebagian kecil wilayah Aceh, sebagian kecil wilayah Sumatera Utara, sebagian kecil wilayah Riau, sebagian kecil wilayah Kepulauan Bangka Belitung. , kata Dwikorita dalam surat yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (27/5).

“Sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah, dan sebagian Papua Selatan. lanjutan.

Soal normal atau tidaknya berkaitan dengan sifat curah hujan, yaitu perbandingan antara jumlah hujan pada suatu periode tertentu (satu periode musim kemarau) dengan jumlah hujan normal (rata-rata 30). . periode tahun 1991-2020).

Musim dibagi menjadi tiga kategori menurut sifat hujan. Pertama, di atas normal (AN), jika nilai curah hujan lebih besar dari rata-rata 115 persen.

Kedua, normal (N) jika nilai curah hujan rata-rata antara 85-115 persen. Ketiga, di bawah normal (BN) apabila nilai curah hujan kurang dari 85 persen rata-rata.

Dwikorita melanjutkan, sifat musim kemarau tahun 2024 diperkirakan masih normal sekitar 359 ZOM atau 51,36 persen; 279 ZOM atau 39,91 persen di atas normal.

Kekeringan basah akibat La Niña

Di sisi lain, Dwikorita sebelumnya juga mengatakan bahwa musim kemarau ini kemungkinan akan berubah menjadi hujan jika anomali iklim La Niña resmi terjadi.

“Kami belum mengambil kesimpulan (akan terjadi La Nina). Ada tren ke arah La Nina, meski lemah, tapi bisa saja terlewat karena datanya masih hilang, tapi ada tren ke arah itu. .” berkata sebelumnya.

“Jadi kalau iya berarti akan basah,” imbuhnya.

Anomali iklim penyebab kekeringan, El Nino, kini berstatus netral, artinya sudah berakhir setidaknya sejak Juli 2023, saat pertama kali terdeteksi. Saingannya, La Nina, juga bersiap tampil.

Menurut Dwikorta, wilayah yang diperkirakan mengalami musim kemarau lebih basah dari biasanya atau sekitar 40 persen ZOM. Daerah tersebut antara lain sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, sebagian Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampang, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat.

Setelah itu Kalimantan Tengah sebagian, Kalimantan Selatan sebagian, Kalimantan Timur sebagian, Kalimantan Utara sebagian, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, Barat. Papua dan sebagian besar wilayah selatan Papua.

Berikut daftar wilayah yang diperkirakan mengalami musim kemarau normal:

1. Aceh2. Sumatera Utara 3. Riau4. Kepulauan Riau 5. Bengkulu6. Bengka Belitung7. Benten 8. DKI Jakarta9. Jawa Barat10. Jawa Tengah11. Jawa Timur12. Kalimantan Barat13. Kalimantan Utara14. Bali 15.NTB16. NTT17. Sulawesi Utara18. Gorontalo19. Sulawesi Tengah 20. Sulawesi Selatan21. Sulawesi Tenggara22. Maluku Utara23. Maluku 24. Papua Barat25. Papua26. Papua Selatan (Tim/DMI)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi