Menu

Mode Gelap

Teknologi · 30 Jul 2024

Radar GCI Hasil Kolab RI-Prancis Cover IKN, Apa Hebatnya?


					Radar GCI Hasil Kolab RI-Prancis Cover IKN, Apa Hebatnya? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Radar Ground Control Interference (GCI) GM-403 hasil kolaborasi Indonesia-Prancis akan digunakan untuk memantau Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN).

Direktur Holding Defence ID PTL Industries (Persero) Bobby Rasdin mengungkapkan, saat ini terdapat 13 radar yang dikembangkan pihaknya dan Thales, Prancis.

Jadi sebagian besar radar itu produksi dalam negeri. Sebenarnya sebagian besar masih diproduksi di Prancis, tapi kita sudah punya teknologinya, kata Bobby saat dikonfirmasi, Selasa (2/7).

Dia mengatakan, proses produksinya sudah mencapai 70 hingga 80 persen. Bobby berharap bisa memasang radar untuk menutupi ruang IKN pada tahun ini.

“Harapannya tahun ini kita bisa memasang sekitar 4 sampai 5 radar, khususnya yang mengcover IKN. Jadi ruang IKN kita cover dulu, agar ancamannya bisa kita counter.” Udara,” katanya.

Jika diaktifkan, kata dia, radar GCI akan mengganggu Retia, 12 radar buatan Ceko yang juga dibeli Kementerian Pertahanan RI.

“13 radar ini nantinya bisa bekerja sama dengan 12 radar Ceko, dengan Retia. Sehingga bisa mencakup seluruh wilayah udara Indonesia,” ujarnya.

PT Len Industri (Persero) dalam keterangan tertulis yang dihadirkan di Jakarta menjelaskan, radar GCI merupakan alutsista penting yang kinerjanya bisa diibaratkan sebagai “mata” pertahanan.

“Dengan jangkauan 450 km, radar jenis ini berperan memberikan perlindungan terhadap pesawat pencegat dan pemburu pesawat dalam menjalankan misinya,” kata PT Line Industries dalam keterangan tertulisnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Cayman) menandatangani perjanjian jual beli dengan PTL Industries (Persero) untuk pembelian 13 unit sistem radar Ground Control Interference (GCI) GM-403 dari Thales, Prancis.

Kerja sama strategis pembangunan 13 sistem unit radar GCI GM-403 ini ditandatangani oleh PT Lin Industries (Persero) dan Thales pada 20 April 2022 di Surabaya, Jawa Timur. Perjanjian ini ditandatangani oleh Presiden Indonesia Joko. Widodo dan Menteri Pertahanan Provo Sabianto.

Perjanjian tersebut, khususnya di bidang radar, mencakup rencana transfer teknologi untuk radar militer dan sipil, termasuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan domestik (MRO) dan pengembangan bersama radar komando dan kendali nasional (C2).

Selain itu, Menteri Pertahanan Prabo Subyanto juga mengungkapkan rencana pembelian 12 radar dari Republik Ceko.

Brigjen TNI Edwin Adrien Samantha, Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, mengungkapkan 13 unit sistem radar GCI GM-403 akan dikirim dari Prancis dalam waktu 48 bulan atau empat tahun. Perjanjian itu efektif.

Kontrak ditandatangani pada 20 April 2022 dan diserahkan dalam waktu 48 bulan sejak tanggal efektif kontrak. Selain itu, masa garansi sistem radar ini adalah 36 bulan, katanya mengutip Antara.

Apabila tidak ada kendala, pengiriman 13 unit sistem radar GCI GM-403 akan dilakukan sesuai jadwal.

Thales adalah perusahaan teknologi dan pertahanan yang berbasis di Paris, Perancis. Lini bisnis Thales telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dan merupakan mitra utama militer Indonesia, khususnya dalam pengadaan sistem radar.

“Sistem radar GCI sangat penting untuk pemantauan dan pengendalian lalu lintas udara, memberikan peringatan dini terhadap potensi ancaman udara, dan menjamin keamanan wilayah udara nasional,” tambah Edwin.

(yoi/arh)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi