Jakarta jurnalpijar.com —
Tidur paling nyaman dilakukan pada suhu sejuk atau sejuk. Oleh karena itu tidak heran jika AC cenderung menyala sepanjang malam saat Anda tidur.
Namun, penggunaan AC ruangan sangat penting untuk membantu Anda tidur lebih nyenyak di cuaca panas. Hal ini sering dianggap berbahaya. Banyak orang yang percaya bahwa tidur dengan AC terlalu sering dapat menyebabkan pneumonia. Apakah itu benar? Berikut uraiannya. Pakar paru Astri Indah Prameswari mengatakan tidak ada hubungan antara tidur dengan AC dengan pneumonia.
Udara dingin dari AC tidak berbahaya. Kecuali jika aliran udara dari AC penuh dengan debu atau peralatan sudah lama tidak dibersihkan.
“Suhu sejuk dari AC okelah. Sebenarnya tidak masalah. Masalah sebenarnya adalah debu dan kotoran di dalam ruangan yang terhirup dan menumpuk di paru-paru. Itu masalah paru-paru basah,” kata Astri yang ditemui di kawasan BSD, Tangerang, Kamis (27/6). Oleh karena itu, Astri mengatakan kamar tidur, baik yang menggunakan AC maupun tidak, tetap perlu dibersihkan. Sarung bantal juga perlu diganti secara berkala karena debu dan kotoran dapat menumpuk dan terhirup saat Anda tidur. Selain itu AC juga harus dibersihkan untuk menghilangkan debu dan kotoran. Setidaknya katanya, AC harus dibersihkan setiap 2-3 bulan sekali. “Karena kalau pakai AC ini sirkulasinya hanya kesana-sini, sehingga debu bisa menumpuk di AC ini. Oleh karena itu, AC harus sering dibersihkan agar sirkulasi udaranya lebih bersih, ujarnya.
Penggunaan AC yang berhubungan dengan paru-paru basah, lanjut Astri, disebabkan oleh daya tahan tubuh seseorang. Ketika daya tahan tubuh menurun Masyarakat akan lebih mudah sakit.
“Mungkin karena daya tahan tubuhnya buruk. Jadi ada virus yang masuk dari luar dan aliran udara AC di kamar kotor. Akibatnya paru-paru pasien basah,” ujarnya (TST/ASR).
Tinggalkan Balasan