Menu

Mode Gelap

Daerah

Merasakan Alam Bahari Desa Selangkau di Kutai Timur

badge-check


					Merasakan Alam Bahari Desa Selangkau di Kutai Timur Perbesar

PESISIR timur Kabupaten Kutai Timur dikenal memiliki sejumlah titik destinasi wisata pesisir yang elok. Seperti yang berada di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, di mana desa itu berada bersebelahan di bibir pantai Jepu-Jepu.

Atas keunggulan itu, Desa Selangkau berniat memanfaatkan potensi tersebut untuk menggerakkan roda perekonomian. Di antara wisata bahari tersebut yakni, Pantai Jepu-Jepu, Mata Air Tangga Bidadari, Goa Segegeh dan pesisir mangrove sebagai budidaya tambak.

“Kami sedang dalam tahap perencanaan membuat konsep pariwisata air karena di Desa Selangkau punya banyak lokasi wisata air yang alami,” kata Kepala Desa Selangkau, Hasbullah.

Konsep pengembangan pariwisata yang tengah dirancangnya merujuk pada Kawasan Ponggok di Klaten, Jawa Tengah. Menurut dia, daerah tersebut berhasil mengelola sektor pariwisata air yang menyumbang pendapatan bagi APBDes.

Selain itu adalah spot Goa Segegeh, yang berada di kaki pegunungan Sekerat sehingga memperkaya potensi wisata goa tersebut. Berjarak kurang lebih hanya satu kilometer dari bibir pantai, akses menuju Goa Segegeh menawarkan sensasi karena menantang. Pengunjung harus menelusuri hutan mangrove dan Sungai Segegeh yang alirannya berasal dari di mulut goa.

Di samping itu, goa ini terbilang unik karena sungainya menjadi sumber mata air yang bersambung dengan air di dalam gua. “Sungai ini meskipun musim kemarau airnya tidak pernah kering karena mata airnya lumayan besar. Konon kolam air dan ukuran gua cukup luas menurut warga sekitar,” katanya.

Dengan memanfaatkan potensi wisata yang ada di desa, Hasbollah yakin akan dapat menciptakan kemandirian desa. Pariwisata akan menjadi penyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD), yang dikelola oleh Badan usaha milik Desa (Bumdes).

Untuk merealisasikan pengelolaan pariwisata, Pemerintah Desa sudah melakukan studi banding,dan menyiapkan program perbaikan sarana dan fasititas penunjang di lokasi wisata yang menjadi andalan di Desa Selangkau.

“Kita sudah melakukan studi banding di Klaten, tentang pengelolaan pariwisata, kita juga sudah siapkan program fasilitas di tempat wisata , seperti di goa segegeh nantinya kita akan buatkan jembatan kayu sepanyang 300-400 meter yang menuju ke muara,” jelas Hasbollah.

Selain itu, pengelolaan pariwisata akan mengusung konsep ramah lingkungan, dengan tetap menjaga keasrian, tanpa merusak ekosistem di sekitar lokasi pariwisata. “Desa pariwisata itu memang yang menjadi rencana kami, tapi tetap terlihat alami dan menjaga lingkungan yang ada di desa,” katanya.

Selain nuansa mata air alami, Selangkau juga diunggulkan dengan adanya Pantai Jepu-jepu. Pesisir ini masih menjadi primadona bagi masyarakat Kutim untuk menikmati perairan timur Kutim bersama kerabat dan keluarga maupun teman di hari libur.

Wajar saja, wisata yang terhubung dengan Pantai Sekerat Kecamatan Bengalon ini memiliki sejuta keindahan dari berbagai sisi. Belum lagi disepanjang pantai dihiasi pepohonan nyiur dan cemara berliuk-liuk saat diterpa angin sepoi-sepoi. Ditambah siulan burung yang saling bersahutan satu dengan lainnya.

Keindahan inilah membuat wisatawan lokal hingga mancanegara betah menikmati pantai terpanjang di Kutim itu. Bahkan tak sedikit mereka menginap hingga berhari-hari. Baik hanya membuat kemah maupun tidur di penginapan sederhana.

Mulai dari hamparan pasir yang luas dan panjang hingga menjorok ke laut, air laut biru nan bersih, hutan yang hijau dan asri, serta dihiasi bebatuan karst dan beberapa goa serta anak sungai air tawar yang terhubung dengan laut.

CATATAN DESA SELANGKAU

DESA Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, secara definitif terbentuk sejak tanggal 13 November 2013, setelah menjadi desa persiapan pemekaran Desa Kaliorang sejak tahun 2001.

Sebelum mengalami pemekaran, Desa Selangkau merupakan dusun dari Desa Kaliorang. Kecamatan Sangkulirang. Berdasarkan Pemerintah Desa, Selangkau mulai dibuka sebagai perkampungan petani dan ladang sejak tahun 1973 oleh perantau asal Sulawesi Selatan (Sulsel).

Oleh petinggi HM Amin (Kepala Kampung Jepu Jepu), mereka diberi lokasi untuk membuka lahan dan bercocok tanam di sekitar Tepian Lebang, Sungai Selangkau, Teluk Sekubik dan Salo Macinong.

Awalnya, Desa Selangkau dibangun sejumlah perantau yang bahu membahu, dan bergotong royong untuk mengembangkan desa. Desa Selangkau terlahir dari keringat dan semangat para perantau yang bercita cita besar menciptakan kesejateraan dan kemulian bagi anak cucu mereka.

Desa Selangkau terletak di pesisir laut Makasar terdiri dari dataran rendah dan perbukitan sepanjang gunung karst Sekerat dengan luas wilayah kurang lebih 6.500 hektare.

Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bukit Harapan, Selatan dengan Laut Makassar, Timur berbatasan dengan Desa Kaliorang, dan Barat berbatasan dengan Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon. Tata Pemerintahan di Desa Selangkau dipimpin Kepala Desa (Kades) dengan 3 Rukun Warga (Dusun) dan 8 Rukun Tetangga (RT).

Selain itu terdapat unsur pemerintahan lainnya diantaranya Badan Pemberdayaan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, PKK , Koperasi, Kelompok Tani, dan Kelompok Swadaya lainnya.

Desa Selangkau saat ini memiliki penduduk sebanyak1.023 jiwa dengan 287 kepala keluarga (KK) yang mendiami 268 bangunan rumah hunian. Penduduk Desa Selangkau mayoritas berasal dari etnis Bugis dari Sulawesi Selatan, dengan berbagai macam sub etnis diantaranya, Bugis Bone, Pinrang, Barru, Sinjai dan lain-lain.

Mata pencarian sebagian besar penduduk adalah petani, nelayan dan karyawan perusahaan. Dengan luas sawah 650 hektare, luas kebun 3.000 hektare, serta garis pantai sepanjang 12 kilometer, Desa Selangkau unggul dalam produksi pertanian, termasuk sayur mayur, perkebunan sawit  dan pisang, peternakan, dan hasil laut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polres Kutim Gelar Apel Pasukan Pelaksanaan Operasi Keselamatan Mahakam 2025

11 Februari 2025 - 09:16

Operasi Keselamatan Mahakam 2025, Polres Bontang Sasar Pelanggaran Ini

10 Februari 2025 - 09:10

Driver Online di Bontang Diganjar Penghargaan Usai Bantu Ibu Melahirkan di Mobil

21 Desember 2024 - 09:11

Trending di Daerah