Menu

Mode Gelap

Teknologi · 16 Jun 2024

RI Diganjar Gelar Ibu Kota Air Dunia, Bali Jadi Pusatnya


					RI Diganjar Gelar Ibu Kota Air Dunia, Bali Jadi Pusatnya Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Loïc Fauchon, ketua Dewan Air Dunia (WWC), menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Air Dunia, dengan Bali sebagai pusat perairan dunia.

Hal itu disampaikan pada World Water Forum (WWF) ke-10, Senin (20/5).

“Ya, Indonesia adalah Ibu Kota Air Dunia dan Bali adalah pusat perairan dunia pada minggu ini,” kata Loïc Fauchon saat mengawali pidatonya pada pembukaan KTT WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali, Senin (20/5). . ), dikutip dari Antara.

Dalam kesempatan tersebut, Fauchon mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang telah mempersiapkan forum tersebut dengan baik dan penuh persahabatan yang akan berlangsung pada 19-25 Mei 2024.

Ia mengatakan, keanggotaan WWF yang kini berjumlah 148 negara selalu menjalankan peran Water Messenger atau Duta Air.

“Presiden Joko Widodo [Presiden RI] mengabulkan permintaan saya, pada saat G20, untuk menjadi utusan udara, dan sekali lagi mengucapkan terima kasih,” kata Loic.

Namun, peran sebagai utusan udara saja tidaklah cukup. Fauchon mendorong seluruh pengambil kebijakan untuk mempengaruhi masyarakat guna meningkatkan inovasi, pembiayaan, dan pengelolaan air yang lebih baik.

“Para utusan dan TNI tentunya harus berjuang, berperang secara damai, memperjuangkan perdamaian air, demi keamanan dan kesejahteraan,” ujarnya.

Ia berharap peran Indonesia sebagai tuan rumah acara WWF tahun ini dapat menjadi tanda perubahan menuju aksi nyata pengelolaan air global.

Pejuang air

Dalam kesempatan itu, Fauchon mengajak masyarakat global untuk menjadi ‘pejuang air’ untuk mencapai ketahanan air dan menyelesaikan permasalahan air dunia.

Fauchon mengatakan langkah-langkah yang lebih drastis kini diperlukan untuk menjamin keamanan air bagi masyarakat dunia, sehingga peran ‘pejuang air’ sangat dibutuhkan.

“Menjadi pembawa pesan yang semakin baik tidaklah cukup. Kita harus berbuat lebih banyak jika ingin melindungi air demi perdamaian dan kemakmuran. Kami membutuhkan lebih dari sekedar pejuang, tapi kami juga membutuhkan pejuang air,” kata Fauchon.

Fauchon meminta ‘pejuang air’ untuk menyetujui tujuh poin komitmen yang dibacakannya dalam pidatonya.

Beliau menyerukan kepada para ‘pejuang air’ untuk terus mendorong kebijakan ketahanan air yang komprehensif, berkomitmen untuk mengubah gaya hidup untuk menghemat air, dan mendorong solusi alami terhadap masalah air di hulu, misalnya dari daerah aliran sungai.

“Kami, para pejuang air, menyerukan kepada negara-negara untuk menjamin hak atas air sebagaimana tercantum dalam konstitusi negara bagian, undang-undang negara bagian, dan peraturan daerah,” kata Fauchon.

Ia juga menyerukan para pejuang air untuk mengundang semua pihak untuk berpartisipasi dalam koalisi air yang mencakup komitmen untuk menghilangkan utang air bagi negara-negara termiskin.

Hal ini akan dipaparkan pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, Fauchon juga mengajak komunitas global untuk menyumbangkan ide-ide baru dan berpartisipasi dalam perdebatan baru untuk membentuk masa depan air di dunia.

Forum Air Dunia ke-10 di Nusa Dua, Bali, membahas tentang konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Sebanyak 244 sesi diskusi terkait air di WWF diharapkan dapat memberikan hasil nyata di bidang pengelolaan air global.

(Antara/laki-laki)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Budi Arie Diskusikan Pengembangan Satelit LEO dengan Sekjen ITU

18 September 2024 - 08:15

Trending di Teknologi