BONTANG – Dinas Kesehatan Kota Bontang berhasil mengatasi masalah penyakit kulit yang kerap menjangkit masyarakat kampung pesisir, khususnya anak-anak di Kampung Tihi-tihi. Keberhasilan ini dicapai melalui program layanan kesehatan rutin yang dilaksanakan Puskesmas Bontang Lestari, meliputi Puskesmas Keliling (Pusling), program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dan Unit Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Penyakit kulit menjadi masalah umum di masyarakat pesisir, menjangkit mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini disebabkan faktor lingkungan tempat tinggal mereka yang berada di atas air laut dan pentingnya menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Perawat Pelaksana Puskesmas Keliling Bontang Lestari, Satria, A.Md.Kep, menyampaikan bahwa sekitar sepuluh anak yang terdeteksi penyakit kulit telah berhasil diatasi. Selain disebabkan daya tahan tubuh yang rendah, anak-anak memiliki kondisi kulit yang sensitif dan berbeda dari orang dewasa.
“Iya hampir rata-rata anak-anak yang rentan terserang, karena mereka sering menggunakan air laut bahkan untuk mandi serta air hujan. Selain itu, faktor daya tahan tubuh anak dan kulit yang sensitif berbeda dengan orang dewasa. Alhamdulillah sudah diobatin mudah-mudahan teratasi ya, dan saat kunjungan kami juga selalu evaluasi,” ungkapnya, Rabu (3/12/2025).

Impetigo, salahsatu penyakit atau infeksi kulit yang kerap diderita anak-anak. Infeksi ini bisa sangat menular dan sering muncul sebagai luka kemerahan di wajah.
Satria menekankan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat untuk memutus rantai penularan bakteri penyebab penyakit. Tim kesehatan secara rutin mengingatkan anak-anak untuk mencuci tangan setelah bermain atau mandi untuk mengurangi penyebaran bakteri dan mencegah infeksi.
“Sering kami mengingatkan anak-anak setelah bermain atau misalnya habis main kotor-kotor, untuk cuci tangan atau mandi untuk mengurangi penyebaran bakteri cegah infeksius dan tidak sembarangan untuk jajan. Terkadang juga mereka gatal itu, karena uap air laut kadang bikin gerah sehingga kulit jadi lembab, tempat bakteri jamur yang bikin gatal-gatal pada kulit,” tambahnya.
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 016 Kampung Tihi-tihi Kecamatan Bontang Lestari, Tri Ayuningsih, menyambut dengan apresiasi tinggi program jemput bola Dinkes melalui Pusling. Program ini mengatasi kendala jarak yang jauh bagi warga untuk berobat maupun cek kesehatan.
“Semenjak saya penugasan tahun 2022 di sekolah ini (SDN 016 Bonles), beberapa siswa memang punya penyakit kulit. Semenjak ada Pusling dan program yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Bontang melalui Puskesmas Bontang Lestari sangat membantu masyarakat yang berada di kampung Tihi-tihi, terutama bagi para siswa dan guru,” ucapnya saat dikonfirmasi terpisah.
Petugas kesehatan lingkungan Dinkes Bontang menginformasikan bahwa pH air dengan ambang batas normal berada pada 6,5-8,5, sementara umumnya pH air laut berada di atas angka tersebut. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan kulit di wilayah pesisir. (ADV)









