BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan berbasis masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui pembukaan Workshop 25 Keterampilan Dasar Kader Posyandu Tahun 2025 pada Senin (1/12/2025) di Aula Kelurahan Belimbing.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan kader Posyandu yang lebih kompeten dalam menghadapi tantangan kesehatan modern.

Sebanyak 360 kader Posyandu mengikuti pelatihan yang dibagi menjadi empat angkatan. Setiap angkatan mengikuti pelatihan selama tiga hari, meliputi pendalaman teori, praktik lapangan, dan pendampingan oleh tenaga kesehatan dari seluruh Puskesmas di Kota Bontang. Pelatihan komprehensif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Posyandu sebagai layanan kesehatan primer yang mudah diakses oleh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bakhtiar Mabe, menekankan pentingnya peran kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam keberhasilan program kesehatan. Ia menyatakan bahwa kualitas kesehatan masyarakat sangat bergantung pada kemampuan kader dalam memberikan edukasi, melakukan deteksi dini, dan membantu pencatatan kesehatan keluarga.
“Tantangan kesehatan saat ini semakin kompleks. Kader tidak hanya dituntut untuk mampu menimbang balita atau mengukur tinggi badan, tetapi juga harus menguasai penyuluhan gizi, sistem pelaporan digital, kunjungan rumah, hingga penanganan awal masalah kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bakhtiar menyoroti dukungan konkret Pemkot Bontang dalam memperkuat Posyandu, termasuk distribusi 79 unit laptop untuk seluruh Posyandu aktif.
“Kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat digitalisasi pencatatan dan pelaporan, sehingga data kesehatan masyarakat dapat dipantau secara lebih akurat dan real-time,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bakhtiar juga memaparkan capaian kinerja sektor kesehatan di Kota Bontang. Angka stunting berhasil ditekan menjadi 16,34 persen, sementara cakupan penimbangan balita mencapai 100 persen. Untuk tahun 2025, target yang lebih ambisius ditetapkan, yaitu mendorong minimal 20 persen kader Posyandu mencapai strata Madya melalui uji kompetensi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bakhtiar Mabe.
Bakhtiar mengajak seluruh pihak, mulai dari kader, tenaga kesehatan, hingga perangkat kelurahan, untuk terus bekerja sama memperkuat pondasi kesehatan masyarakat.
“Posyandu yang kuat akan melahirkan masyarakat Bontang yang lebih sehat dan produktif,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada panitia, fasilitator, Bapelkes, Kelurahan Belimbing, serta Tim Pembina Posyandu tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan atas dukungan mereka dalam menyelenggarakan workshop ini. Keberhasilan kegiatan ini, menurutnya, adalah bukti kolaborasi yang solid dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan. (ADV)









