Jakarta, jurnalpijar.com —
Kepala Desa Kepongpongan, Talun, Kabupaten Cirebon, Wawan Setiawan mengungkapkan, Pegi Setiawan alias Perong tidak dikenal warga desanya. Menurut Wawan, pelaku pembunuhan Vina dan Eky tidak tinggal di Desa Kepongpongan.
“Iya, meski Pegi tidak dikenal masyarakat karena tidak tinggal di Desa Kepongpongan.
Menurut Wawan, Pegi tidak tinggal lama di Desa Kepongpongan. Ia pun mengaku bingung dengan penggeledahan Pegi yang dilakukan polisi karena ada lima warga desa bernama Pegi. Selain itu, belum ada rekaman kapan polisi melaporkan Pegi sebagai pelarian.
“Sudah lama [kami tidak ke Desa Kepongpong], jadi kami bingung melihat nama Pegi Setiawan yang kemarin dibawa polisi yang tinggal di kota itu,” ujarnya.
Kota Wawan berbahasa Pelandakan Majasem. Ia mengatakan, Pegi tidak bergaul dengan pemuda Desa Kepongpongan.
“Kota biasa di Pelandakan, Majasem, jadi tidak berbaur dengan pemuda Kepongpong. Kalau mainnya di sekitar SMP 11 atau Pelandakan karena orang tuanya tinggal di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Nur, warga Kepongpong, mengaku belum pernah bertemu dengan Pegi. Namun, ia mengaku mengenal keluarga Pegi yang kerap membeli kue.
“Saya belum pernah lihat. Saya tidak menyangka. Keluarganya berjualan kerupuk sambal asam,” kata Nur.
Beberapa waktu lalu, Polda Jabar menangkap Pegi Setiawan alias Perong yang buron dalam kasus prostitusi dan pembunuhan Vina dan sepupunya Eky. Pegi telah buron selama delapan tahun.
Pegi merupakan terdakwa yang bertanggung jawab atas penyebab perkara tersebut. Ia disebut-sebut berganti nama saat bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung.
Polisi juga menggeledah rumah Perong di Cirebon. Tim penyidik menyita beberapa barang saat menggeledah rumahnya. Namun, polisi tidak memberikan keterangan apa pun kepada yang bersangkutan.
Selain itu, polisi juga sedang mengejar dua buronan lainnya dalam kasus ini, yakni Andi dan Dani. (kanan/sfr)
Tinggalkan Balasan