Jakarta, jurnalpijar.com —
Anggota TNI AL, Lettu 1. Eko Damara yang bunuh diri beberapa waktu lalu di Yahokimo, Dataran Tinggi Papua, disebut berutang hingga Rp 819 juta. Masalah ini rupanya menyebabkan Echo bunuh diri.
Komandan Korps Marinir Mayjen (Bahasa Gaul) Andy Superday menjelaskan, utang tersebut antara lain utang sesama dokter, rekan satuan tugas, toko-toko di wilayah operasional, bahkan bank. Salah satunya, uang tersebut diduga digunakan untuk perjudian online.
Berbicara pada konferensi pers di Markas Besar Angkatan Laut, Andy berkata: “Artinya dia tidak bisa membayarnya kembali karena pinjaman itu juga menipu departemen. Tampaknya itu karena dia meminjam uang untuk menutupi unit sebelumnya. Uang itu juga tidak dibayar. ” , Senin (20/5).
“Akhirnya uangnya tidak berupa barang, satgas tidak membeli apa-apa, keluarga tidak mendapat apa-apa, dipakai untuk judi online. Harapannya satgas mengembalikan uang tersebut, tapi ternyata tidak, waktunya sudah habis, jadi mereka mengambil tindakan seperti itu.”
Andy mengatakan, pemeriksaan digital forensik pada ponsel Echo menunjukkan adanya riwayat pengunduhan aplikasi perjudian online.
“download judi online biar jelas kenapa orang tersebut bunuh diri. Jadi kalau saya lihat pesan yang dikirimkan, satgas akan kembali dalam tiga minggu, dia takut dengan keadaan itu karena harus mengembalikannya, tapi siap Belum,” katanya.
Secara terpisah, Andy mengatakan dalam forensik digital, ponsel Echo memiliki riwayat pencarian “cara mati cepat” yang tinggi.
“Dia belajar cara mati, mati cepat, mati tanpa perasaan, ke Google apa saja yang tersedia. Sekali lagi, kami sebenarnya tidak ingin mengatakannya seperti itu, tapi karena Jangan bingung, kata Andy, karena Marinir sepertinya begitu. hanya diam.
Sebelumnya, keluarga korban merasa ada yang aneh dengan kematian Echo. Paman Abdul Sattar mengatakan, korban pertama kali dibunuh di kamar mandi. Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Eko bunuh diri dengan luka tembak di kepala.
Dikatakannya, “Kami mendapat telepon bahwa almarhum Lettu dr Eko Damara ditemukan tewas di kamar mandi dengan luka tembak di kepala. Keluarga kemudian bertanya apa penyebabnya, siapa yang menembak, katanya diberitahu. Nanti Menurut detikcom, kata Abdullah pada Senin (20/5) usai memasuki rumah duka.
Abdullah mengatakan bahwa Dr. Jenazah Eko langsung dimandikan dan dikafani usai kejadian tersebut. Kemudian jenazah Letda 1. Eko meninggalkan Papua dan tiba di Astabat, Kabupaten Langkat pada Senin, 29 April 2024.
Nah, pada hari yang sama kami diberitahu bahwa jenazah telah dimandikan, dibungkus dan dikirim. Dievakuasi dari lokasi dengan menggunakan helikopter kemudian diangkut dan tiba di rumah duka sekitar pukul 15.00 pada tanggal 29 April 2024. . ” dia berkata.
Pihak keluarga sudah menduga Eko sudah meninggal. Alhasil, setelah jenazah tiba, pihak keluarga membuka kain kafan korban dan melihat ada beberapa luka lebam di tubuh Echo. Selain itu, terdapat bekas luka bakar rokok di bagian belakang tubuhnya. Dalam jumpa pers hari ini, Marinir membenarkan, berdasarkan hasil penyelidikan, Echo bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri dengan SS2-VI.
(ya/DAL)
Tinggalkan Balasan