Jakarta, jurnalpijar.com —
Ledakan terjadi pada Rabu (12/6) di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan, peristiwa ledakan bermula saat seorang saksi yang sedang berjualan di depan rumah korban mendengar suara ledakan.
Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat untuk menghubungi mobil Desa Siaga. Kemudian mobil mendatangi lokasi dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Tim Jibom Brimob Polri dan tim Jibom Sat Brimob Polda Metro Jaya kemudian tiba di lokasi kejadian untuk mengecek TKP.
Berikut fakta ledakan di Klapanunggal, Bogor: 1. Densus 88 turun tangan
Tim Densus 88 Anti Terorisme dan Gegana Brimob pun turun tangan menyelidiki insiden ledakan tersebut. Densus 88 masih menyelidiki penyebab ledakan yang diduga disebabkan oleh kalium klorida.
“Kenapa saya masuk Densus? Karena saya takut dikaitkan dengan teroris. Jadi belum bisa diungkapkan hasilnya,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Jumat (14/6).
2. Kaki korban diamputasi
Rio mengatakan, satu warga terluka akibat insiden ledakan tersebut. Akibatnya tangan dan kaki korban harus diamputasi.
“Dia tidak meninggal, tangan dan kakinya terluka. Tangannya diamputasi, kakinya diamputasi,” ujarnya.
Selain itu, Rio mengimbau warga sekitar untuk tidak menghubungi lokasi kejadian.
“Warga diimbau untuk tidak menghubungi mereka, untuk berhati-hati,” ujarnya.
Korban saat ini dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Korban masih berada di ICU untuk mendapatkan perawatan medis.
3. Penyebab ledakan diduga Kalium Klorida
Rio mengatakan ledakan itu diyakini disebabkan oleh potasium klorida. Namun hal tersebut akan didalami lebih lanjut oleh tim Densus 88 dan Sat Gegana.
Jadi ada ledakan kalium klorida. Densus 88 dan Gegana Unit Satu masih didalami untuk apa, ujarnya. (vv/Agustus)
Tinggalkan Balasan