Jakarta, CNN Indonesia —
Nugroho, Chairman Telkomsel memaparkan kecanggihan jaringan 5G yang belum banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

Pertama, menjangkau Telkomsel Award yang keempat dalam rangka HUT Telkomsel ke-29.
Nagy, sapaan akrabnya, mengatakan di era saat ini Telkomsel semakin mengikuti budaya yang fokus pada kebutuhan pelanggan.
“Sebagai berbagai perusahaan teknologi terkemuka, kami selalu percaya pada budaya yang berpusat pada pelanggan. Kami terus mengutamakan kebutuhan pelanggan, dan bagaimana kami memberikan layanan yang inovatif, unggul, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers di Indonesia Arena. . , GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7).
“Bagus, tapi kalau tidak memenuhi kebutuhanmu, apa gunanya?” Dia melanjutkan.
Ia pun mencontohkan teknologi 5G yang belum tersebar luas di Tanah Air, terutama karena sebaran ponsel dengan spesifikasi 5G belum merata.
Maka tidak heran jika teknologi 5G di Indonesia belum tersedia di seluruh tanah air. Kenapa? Karena akses ponsel 5G belum tersedia di seluruh tanah air, kata Noji.
Ia menambahkan: “Di sebagian besar wilayah Bali, 35% ponsel di Bali berfungsi dengan teknologi 5G.”
Selain itu, Telkomsel tetap mengajak masyarakat untuk mengembangkan teknologi.
Kalau ribet kalau tidak relevan, apa gunanya? Kita dorong terus bagaimana bersinergi dengan masyarakat ke depan, kata Dirut Telkomsel.
Di tempat yang sama, Saki Hamsat Pramono, Vice President Corporate Communications and Social Responsibility perusahaan telekomunikasi tersebut mengatakan, pihaknya terus membangun BTS 5G di berbagai lokasi.
Pada kuartal pertama (Q1) tahun 2024, pihaknya akan memperkenalkan 5G di 53 kota/wilayah dengan jumlah BTS mencapai 710 unit.
“Salah satu kriteria dapat dibangunnya jaringan 5G adalah lokasi potensi pusat pengembangan ekonomi, kawasan bisnis dan pemukiman, serta destinasi wisata,” ujarnya.
Psaki juga menyoroti pertumbuhan teknologi 5G di destinasi wisata yang sedang berkembang seperti Bali dan Labuan Bajo, NTB.
“Pertumbuhannya luar biasa. Makanya kami membangun jaringan 5G di lokasi terkait,” tutupnya.
Pertama, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus memperluas jaringan 5G yang meski lebih cepat dari 4G, namun membutuhkan BTS yang lebih padat untuk meningkatkan kecepatan internet.
Cominfo Deni Setiawan, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dotgen SDPPI), membenarkan pembentukan kelompok kerja untuk menentukan bentuk konsesi 5G bagi industri telekomunikasi.
Berdasarkan arahan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membentuk gugus tugas ini, baru-baru ini beliau bertemu dengan Direktur Eksekutif (Operator) dan Dirjen SDPPI serta Direktorat Jenderal Pos dan Informatika (DPPI) yang membidangi menyelesaikan tugas tersebut dan mengatakan beberapa kali di masa lalu bahwa “pasukan saat ini sedang bekerja,” katanya beberapa kali di masa lalu.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Stavsus Minkominfo) Saruto Atmosutarno mengatakan, penurunan biaya hak penggunaan frekuensi (BHP) yang diusulkan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) merupakan insentif nyata bagi 5G.
Katanya, mengutip Antara, Kamis (23/11/2023): “Sebenarnya persoalannya nyata, yang tersisa hanyalah rumusnya.”
(Tim/Sisi Kanan)