Jakarta, CNN Indonesia –
Atlet angkat besi Indonesia Rizki Juniansyah menambah jam tidurnya demi mengejar medali emas Olimpiade 2024.
Kualitas istirahat menjadi salah satu fokus kecil untuk performa optimal. Oleh karena itu, atlet berusia 20 tahun itu mengaku bisa tidur hingga 10 jam sehari untuk memaksimalkan kualitas istirahat, meski sebelumnya Rizky menyebut rata-rata tidurnya 6-7 jam setiap harinya.
“Yang pasti ada perubahan kebiasaan saat persiapan olimpiade. Kalau sebelum olimpiade, setelah enam sampai tujuh jam tidur saya berkurang. Sekarang saya tidur minimal delapan jam semalam dan dua jam sehari,” kata Rizki di Jakarta. , Jumat (14/6).
Selain memperhatikan kualitas tidur, atlet Banten juga lebih banyak meningkatkan intensitas latihan teknik. Latihan mengangkat beban yang sama berulang kali menjadi salah satu contoh yang harus dilakukan Rizky sebelum debut di Olimpiade.
Ia berkata: “Latihannya sudah ditambah, sangat sulit karena kualitas latihan terus menerus mendapat tekanan dari pagi hingga sore. Saya ingin memperbaikinya lagi dan menghabiskan waktu saya untuk menyesuaikan kondisi agar lebih baik.”
Rizki akan mengikuti Olimpiade Paris 2024 pada kategori 73 kg. Melihat peta kekuatan, dia mewaspadai Shi Xiong dari Tiongkok, yang dianggap sebagai favorit untuk acara tersebut.
“Lawan terberat Tiongkok. Sebelum dia memegang rekor total lift saya di clean and the Ritz, dia menahannya tapi saya memecahkannya,” katanya.
Selain itu, Rizky mengaku mendapat resep untuk mencocokkan jumlah atlet lawan. Peningkatan kualitas clean dan menjadi aspek yang terus dilakukan pemegang rekor dunia angkat besi 73 kg itu.
“Saya sudah menyiapkan strategi untuk olimpiade. Saya harus memperkuat lawan di sana karena lawan saya sangat spesial di jebakan. Saya tidak keberatan mundur dua atau tiga kilo di jebakan karena saya bisa bermain sendiri di jebakan. Hapus dan nyalakan.”
(EQ/NVA)
