BONTANG – Setelah cukup lama dipasang, penerapan efektif Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau Sistem Tilang Elektronik (ETLE) pun dimulai. Namun, pengawasan sistem tilang online ini masih dilakukan secara manual selama seminggu terakhir.
Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, melalui Kasat Lantas Polres Bontang AKP Purwo Asmidi, mengatakan, meskipun ETLE telah berlaku, pengawasan belum menggunakan sistem secara otomatis. Kendalanya, hingga kini, alat canggih ini belum terkoneksi dengan jaringan nasional. “Sudah berlaku, kami pantau manual karena belum terkoneksi dengan ETLE nasional,” kata AKP Purwo Asmidi, hari ini, Jumat (23/5/2025).
AKP Purwo Asmidi menambahkan, selama pemantauan manual, kamera ETLE berhasil memotret sejumlah pelanggaran lalu lintas. Misalkan, pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm dan pengemudi mobil yang tidak mengenakan sabuk pengaman (safety belt).
Selama sepekan, sekitar 1.600 pelanggar yang tertangkap kamera. Setelah ETLE terhubung ke Korlantas Polri, bagi pengguna tidak tertib akan menerima surat tilang. Nantinya, surat tersebut akan dikirim ke alamat rumah pelanggar.
“Sekitar 1.600 pelanggar yang tertangkap kamera, nanti kami konfirmasi ke Korlantas. Kalau terhubung maka akan kami kirim surat tilang ke alamat pelanggar,” jelasnya.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menggelontorkan anggaran sekira Rp 3 Miliar, untuk pemasangan kamera dengan teknologi canggih tersebut. Kamera ETLE dipasang di tiga lokasi. Yakni di Jalan Jenderal Soedirman (depan Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bontang), depan Ramayana, dan Jalan Bhayangkara di dekat pos polisi simpang tiga Bontang. (*)
