Jakarta, jurnalpijar.com —
Presiden Slovakia Zuzana Kaputova mengonfirmasi polisi telah menahan tersangka penembakan dan pembunuhan Perdana Menteri Robert Fico pada Rabu (15/5).
“Polisi telah menahan penyerang dan akan memberikan informasi lebih lanjut sesegera mungkin,” kata Kaputova dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Captova menembak saingan politiknya, menyebutnya sebagai “serangan terhadap demokrasi”.
Fico, yang partainya Samar-SD memenangkan pemilu September lalu, ditembak mati oleh pria tak dikenal setelah menghadiri rapat kabinet di kota Handlova.
Harian lokal Denik N melaporkan bahwa reporternya mendengar beberapa suara tembakan. Setelah beberapa waktu, penjaga keamanan mengangkat Perdana Menteri dari tanah dan membawanya ke mobil.
“Hari ini, setelah pertemuan pemerintah di Handlova, terjadi upaya pembunuhan terhadap Fico,” kata pemerintah Slovakia dalam postingan di media sosial, dikutip AFP.
“Dia (Fico) saat ini diterbangkan ke Banska Bystrica dengan helikopter, karena akan memakan waktu lama untuk mencapai Bratislava,” demikian pernyataan pemerintah.
Marta Ekhardtova, direktur rumah sakit setempat di Handlova, mengatakan: “Fico dibawa ke rumah sakit kami dan dirawat di klinik bedah vaskular kami.”
Namun, dia tidak menyebutkan seberapa serius kondisi Fico.
Sejak menjabat Oktober lalu, Fico telah mengeluarkan beberapa pernyataan yang bertujuan untuk mendinginkan hubungan antara Slovakia dan negara tetangganya, Ukraina.
Salah satunya saat Fico mempertanyakan kedaulatan Ukraina dan menyerukan kesepakatan dengan Rusia yang sudah melakukan invasi sejak 2022.
Setelah ia terpilih, Slovakia berhenti mengirimkan senjata ke Ukraina. Dia bersumpah tidak akan memberikan satu kesempatan pun kepada Kiev selama kampanye pemilu.
Dia juga memimpin protes publik dengan perubahan kontroversial, termasuk undang-undang media yang menurut para kritikus melemahkan keadilan televisi dan radio publik.
Pada konferensi pers setelah penembakan, anggota parlemen Partai Samar-SD Lubos Balaha mengecam para pengkritiknya.
“Anda, media liberal dan politisi progresif harus disalahkan. Robert Fico berjuang untuk hidupnya karena kebencian Anda,” kata Balha. (sfr/sfr)
Tinggalkan Balasan