Menu

Mode Gelap

Internasional · 30 Mei 2024

Bagaimana Nasib Iran Setelah Kematian Presiden Raisi?


					Bagaimana Nasib Iran Setelah Kematian Presiden Raisi? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Banyak pengamat politik mempertanyakan masa depan Iran menyusul kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter akhir pekan lalu.

Meski kekuasaan di Iran saat ini dipegang oleh Wakil Presiden Mohammad Mokhber, Raisi diperkirakan akan berperan penting dalam menjaga stabilitas negara.

Raisi juga ditunjuk sebagai penerus Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Lalu apa yang akan terjadi pada Iran setelah kematian Presiden Raisi?

Kematian Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian meninggalkan banyak kebingungan mengenai masa depan Iran.

Banyak komentar yang menyebut kematian Raisi tidak berdampak pada stabilitas politik Iran.

“Presiden Republik Islam adalah pelaku, bukan pengambil keputusan,” kata Jason Brodsky, ketua kelompok United Against a Nuclear Iran, menurut Times of Israel.

Oleh karena itu, kebijakan Republik Islam, landasan kebijakannya, akan tetap sama, tambahnya.

Sebab Khamenei sebagai pemimpin tertinggi memegang peranan penting dalam mengambil berbagai keputusan di negaranya.

Media Iran, Iran International, mengatakan insiden itu mempunyai dua dampak langsung dan jangka pendek.

Dalam jangka pendek, Iran menghadapi rencana pemilihan umum untuk memilih presiden baru dengan Mokhber menggantikan Raisi. Namun rencana tersebut dikatakan lamban karena adanya permasalahan lain di rumah tersebut.

Alasannya adalah bahwa Iran sedang menghadapi krisis dalam negeri setelah tanda-tanda masalah kepemimpinan muncul dalam pemilihan parlemen dan ahli pada bulan Maret lalu. Jumlah pemilih yang hanya berjumlah 41% merupakan angka terendah dalam sejarah demokrasi Iran.

Analisis Urusan Luar Negeri Iran

Posisi kebijakan luar negeri Iran juga penting di tengah konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Lembaga pemikir American Institute of Peace mengatakan kematian presiden berdampak pada berbagai kebijakan internasional.

Namun, sebagai badan yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Iran, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC) memiliki otoritas tertinggi atas Khamenei.

Oleh karena itu, kematian Raisi tidak memiliki pengaruh langsung terhadap masa depan kebijakan luar negeri Iran.

Kontroversi putra Khamenei sebagai penerusnya

Putra Khamenei, Mojtaba Khamenei menjadi sorotan karena disebut-sebut ingin mengikuti jejak ayahnya sebagai pemimpin tertinggi.

Namun, Mojtaba disebut memiliki reputasi lemah dalam agama dan masyarakat. Saat ini tidak memiliki status politik.

Jika Mojtaba naik takhta, pengangkatannya juga akan bertentangan dengan prinsip revolusi Iran tahun 1979 yang menggulingkan monarki.

Mojtaba dikenal karena kedekatannya dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi Basij. Namun, hal ini tidak cukup untuk memenuhi syarat sebagai Pemimpin Tertinggi.

Menurut penelitian yang ditulis oleh Institut Internasional Studi Iran, yang berjudul “Hubungan antara Mahkamah Agung dan Kepresidenan dan Dampaknya terhadap Sistem Politik di Iran,” dewan ahli mempunyai kekuasaan untuk memutuskan siapa yang akan menggantikan Pemimpin Tertinggi. .

Oleh karena itu, penunjukan Mojtaba masih dalam pembahasan karena harus ditinjau oleh dewan ahli Iran.

Hingga saat ini, spekulasi mengenai masa depan Iran terus bermunculan di berbagai tempat.

Penyelidik Iran masih menyelidiki jatuhnya helikopter tersebut.

Mokhber, sebagai presiden sementara, juga berupaya mencari jalan tengah atas permasalahan perumahan mereka dengan berbagai cara. (melambaikan/melempar)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional