Menu

Mode Gelap

Internasional · 12 Jun 2024

Israel Bebaskan 4 Sandera Hamas, Netanyahu Malah Semakin Dicerca


					Israel Bebaskan 4 Sandera Hamas, Netanyahu Malah Semakin Dicerca Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan mendapat kecaman setelah pasukan berhasil membebaskan empat sandera Hamas di Jalur Gaza Palestina.

The New Arab melaporkan bahwa lawan Netanyahu, Yair Lapid, mengutip keputusan Netanyahu untuk mengunjungi keluarga empat sandera yang baru saja dibebaskan sebagai bukti bahwa Netanyahu bukanlah perdana menteri yang baik.

Setelah berhasil membebaskan empat sandera dalam operasi khusus di kamp pengungsi Palestina Nuseirat, Netanyahu mengunjungi keluarga para sandera pada Sabtu (6 Agustus).

Beberapa pihak di Israel menilai keputusan ini diambil untuk memperbaiki citra Netanyahu yang terpuruk akibat ketidakmampuannya memulangkan sandera secepat mungkin.

Keputusan ini juga dinilai tidak konsisten dengan tindakan Netanyahu di masa lalu yang memilih untuk “menghilang”, ketika keluarga sandera dan korban serangan Hamas berulang kali mengeluh dan meminta informasi mengenai kerabat mereka yang masih dipenjara.

“Menghilang ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu adalah hal yang memalukan. Tapi bukankah kita sudah mengetahuinya sebelumnya?” Lapid bercanda saat berbicara dengan Kan, seorang penyiar Israel.

Salah satu keluarga korban, Izhar Shay, mengatakan Netanyahu tidak mengambil tindakan apa pun ketika putranya terbunuh dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

“Saya adalah salah satu orang tua yang berduka karena tidak menerima belasungkawa dari Perdana Menteri,” kata Shay.

“Perdana Menteri yang bermoral dan terhormat akan menyerukan kepada keluarga para korban untuk menghibur dan memberi mereka kekuatan, dan akan meminta maaf atas tragedi ini,” lanjutnya.

Netanyahu bertemu dengan empat warga Israel yang ditahan di kamp pengungsi Nuseirat setelah pasukan berhasil memulangkan mereka pada hari Sabtu.

Dia kemudian mengadakan konferensi pers di mana dia berjanji untuk membebaskan semua tahanan yang tersisa di Gaza.

Dalam kesempatan itu, Netanyahu juga menyampaikan permintaan terbuka kepada anggota Kabinet Perang Benny Gantz untuk tetap berada di pemerintahan. Gantz sebelumnya mengancam akan mengundurkan diri jika pemerintah tidak mengambil tindakan berarti terhadap rencana pascaperang di Jalur Gaza.

Meski Netanyahu mengajukan permohonan, Gantz akhirnya memilih mundur pada Minggu (9 September).

Selain Lapid dan keluarga korban, beberapa kantor berita Israel juga menulis artikel yang mengkritik Netanyahu karena memanfaatkan pembebasan sandera sebagai upaya untuk memperbaiki citranya.

“Ini adalah jenis kepemimpinan yang tidak bermoral, sinis, dan jahat bagi seseorang yang masih menjabat sebagai perdana menteri,” tulis jurnalis Haaretz, Yossi Verter.

Kolumnis Israel Ben Caspit menulis di Walla News bahwa pertemuan Netanyahu dengan empat keluarga sandera dan panggilan teleponnya ke Gantz adalah bukti bahwa ia membutuhkan “mitra dalam hal harga, bukan barang.”

Saat ini, sekitar 116 orang disandera Hamas di Jalur Gaza Palestina. Militer Israel yakin setidaknya 41 sandera telah terbunuh sejauh ini.

Agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 37.084 orang dan melukai 84.494 orang. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak dan perempuan. (val/bac)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bom-bom Israel ke Gaza Mengalahkan Kebrutalan Perang Dunia 2

20 September 2024 - 08:14

Tabrakan Kereta di Ceko Tewaskan 4 Orang

20 September 2024 - 07:15

81 Warga Nigeria Tewas dalam Serangan Teroris Boko Haram

20 September 2024 - 05:15

Trending di Internasional