Menu

Mode Gelap

Teknologi · 20 Jun 2024

Fakta-fakta 6 Planet Sejajar, Jadwal Hingga Penyebab


					Fakta-fakta 6 Planet Sejajar, Jadwal Hingga Penyebab Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Peristiwa enam bintang akan menghiasi langit pada Selasa (4/6) pagi. Periksa faktanya.

Astronom Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Jamaluddin mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.15 pagi menjelang matahari terbit WIB.

Jika hal ini terjadi, maka akan muncul enam planet secara berurutan yang disebut dengan Planetary Alignment atau Keselarasan Planet. Keenam planet tersebut adalah Merkurius, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus.

Menurut Thomas, fenomena tersebut bisa dilihat dari atas hingga ufuk timur. Saturnus merupakan bintang terang dengan mata telanjang, sedangkan Neptunus dan Uranus hanya terlihat dengan teropong.

Mars akan tampak sebagai bintang merah redup, Merkurius sebagai bintang redup sebelum matahari terbit, dan Jupiter sebagai bintang redup.

“Yang terlihat hanya planet paling terang, apalagi saat langit masih gelap. Saturnus dan Mars hanya terlihat sebagai titik cahaya, seperti bintang. Jupiter terbit sebelum matahari terbit, sehingga tidak mungkin teramati,” kata Thomas dalam laman resmi BRIN, di Senin (3/6).

Menurut Thomas, letak planet ini merupakan fenomena umum dan sering terjadi karena planet-planet mengorbit Matahari dekat bidang orbit Bumi, sehingga selalu mengelilingi ekliptika. Namun fenomena ini tergolong langka karena enam planet berada dalam posisi sejajar.

Peristiwa enam planet berturut-turut disebut peristiwa langka karena terdapat lebih dari tiga planet berturut-turut, ujarnya.

Menurut Science Alert, parade tersebut tidak hanya menampilkan Venus yang bergerak malam itu, tetapi juga Bulan.

Bukan hal yang aneh jika beberapa planet berada di langit pada saat yang bersamaan, namun jarang juga ada lebih dari satu planet yang sejajar. Beberapa planet yang terdiri dari tiga hingga delapan rasi bintang membentuk satu baris.

Pola lima atau enam himpunan paralel ini disebut baris besar. Lima planet berturut-turut merupakan fenomena umum.

Garis ini tidak mewakili planet-planet di luar angkasa seperti yang terlihat pada diagram dan gambar Tata Surya. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang benar-benar terjadi di alam semesta.

Posisi planet terjadi karena semua planet di Tata Surya mengorbit Matahari pada bidang yang kurang lebih datar yang disebut ekliptika. Beberapa planet berada sedikit di atas atau di bawah bidang ini.

Hal ini disebabkan terbentuknya bintang-bintang, termasuk Matahari. Sebuah bintang kecil mulai mengorbit di awan materi; Awan di sekitarnya berputar dalam piringan yang menyediakan makanan bagi bayi bintang.

Sisa piringan tersebut membentuk sebuah planet, dan jika dibiarkan, planet tersebut akan tetap berada pada posisinya yang sama.

Kate Patel, dosen Departemen Fisika dan Astronomi University College London, mengatakan garis ini bukan di luar angkasa, melainkan hanya di langit jika dilihat dari planet kita.

“Bagi seseorang yang berdiri di Bumi dan melihat ke langit, planet-planet mungkin tampak berada dalam satu garis lurus, yang disebut kesejajaran planet atau keselarasan planet,” kata Kate, menurut CNN.

“Tetapi tidak ada pengaturan fisik. Saat ini, sebagian besar planet kurang lebih berada pada sisi yang sama dengan Matahari. Jika planet-planet berada sejajar sempurna satu sama lain di ruang angkasa, hal ini disebut syzygy. Ini kejadian langka, tambahnya.

(TIM/DMI)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi