Menu

Mode Gelap

Olahraga · 28 Jun 2024

Quartararo Akui Bertahan di Yamaha karena ‘Mata Duitan’


					Quartararo Akui Bertahan di Yamaha karena ‘Mata Duitan’ Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Fabio Quartaro melontarkan pernyataan mengejutkan dengan mengaku bertahan di Yamaha karena gajinya yang mewah.

Keputusan Quartararo bertahan di Yamaha dengan menandatangani kontrak baru pada awal April lalu menjadi kabar mengejutkan di MotoGP.

Pasalnya, sebelum memperpanjang kontrak, pembalap asal Prancis itu terus mengkritisi performa motor M1 Yamaha yang dinilai sulit bersaing dengan pabrikan lain, khususnya Ducati.

Sebelum menandatangani kontrak baru, Cuartaro dikabarkan bakal menuju Aprilia menggantikan Aleix Espargaro. Namun Quartaro memutuskan bertahan bersama Yamaha hingga 2026.

Usai menolak Aprilia, Quartarro disebut-sebut menentang gaji 4 juta euro per tahun yang ditawarkan tim. Cuartaro pun memilih bertahan di Yamaha yang kabarnya mendapat gaji setara 12 juta euro atau Rp 210,2 miliar per tahun.

Sejak itu, Quartararo dianggap sebagai ‘manusia uang’ karena memilih Yamaha demi uang. Sebab hingga saat ini Yamaha masih kalah bersaing dengan tim lainnya.

“Sedikit. Sedikit saja karena saya tahu kenapa saya berhenti, dan saya sudah mengatakannya,” kata Cuartaro kepada MP dikutip Crash ketika ditanya betapa sulitnya masalah ‘uang’.

Meski demikian, pembalap berusia 25 tahun itu tak menampik bahwa uang menjadi salah satu penyebab salah satu keputusan yang diambil tim berlambang Garpu Tala tersebut. Sementara itu, ada faktor lain yang berkontribusi terhadap cara kerja orang-orang di Yamaha.

“Itu karena cara proyek ini dikerjakan dan cara kerja orang-orang Yamaha,” kata Quartaro.

“Tentu saja, perekonomian hanyalah alasan kecil untuk semua hal baik yang saya lihat, yang lebih dari sekedar janji,” tambah Cuartaro.

Quartararo optimistis Yamaha akan tampil sebagai penantang gelar juara MotoGP musim depan.

“Kita kehabisan waktu. Kita butuh satu tahun. Awal tahun depan saya yakin kita bisa berada di posisi yang berbeda dari sekarang,” kata Cuartaro.

“Kami akan bisa mulai berbicara seperti dulu dan tidak memikirkan apakah kami bisa lolos ke Q2, dan menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan sekarang,” lanjut Cuartaro.

(maaf/jal)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Klasemen Paralimpiade 2024 Negara ASEAN Usai Indonesia Raih Emas

20 September 2024 - 13:14

FISIP UI Open Resmi Jadi Bagian Kalender Nasional PBSI

20 September 2024 - 02:15

Tembus 4 Detik, Modal Veddriq Raih Emas Olimpiade 2024

19 September 2024 - 05:15

Trending di Olahraga