Jakarta, CNN Indonesia —
Korea Selatan (Korsel) bersiap merespons peluncuran balon terbaru Korea Utara dengan melakukan siaran melalui pengeras suara pada Minggu (9/6).
Kampanye tersebut dilakukan dengan memasang pengeras suara di perbatasan kedua negara. Korea Selatan kemudian menggunakan pengeras suara untuk menyebarkan propaganda melawan Korea Utara.
“Kami akan memasang dan menyiarkan pengeras suara di bawah arahan Korea Utara hari ini,” kata kantor kepresidenan Korea Selatan dalam keterangan resminya, Minggu (9/6), dilansir AFP.
“Tanggung jawab untuk meningkatkan ketegangan antara kedua Korea sepenuhnya berada di tangan Korea Utara,” tambah pernyataan itu.
Kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan keputusan tersebut merupakan langkah terukur sebagai respons terhadap peluncuran balon Korea Utara.
Korea Selatan mengatakan bahwa propaganda melalui pengeras suara akan sulit diterima oleh pemerintah Korea Utara. Namun Korea Selatan berharap pesan palsu tersebut dapat membawa pesan dan harapan bagi militer dan warga sipil Korea Utara.
“Meskipun tindakan yang kami ambil mungkin sulit ditanggung oleh pemerintah Korea Utara, tindakan tersebut akan mengirimkan pesan terang dan harapan kepada militer dan rakyat Korea Utara,” kata pernyataan itu.
Siaran pengeras suara adalah taktik yang digunakan Korea Selatan untuk melawan Korea Utara. Taktik ini telah digunakan Korea Selatan sejak Perang Korea tahun 1950-1953.
Di zaman modern, propaganda dilakukan dengan menyiarkan pesan-pesan anti Korea Utara melalui pengeras suara. Korea Selatan sering memutar lagu-lagu Kpop dan berita luar negeri melalui propaganda.
Korea Utara sangat prihatin dengan serangan-serangan tersebut karena takut melemahkan pasukan garis depan di dekat perbatasan. Ada pula kekhawatiran bahwa hal ini bisa membuat masyarakat curiga dan kurang loyal terhadap Kim Jong Un.
Sementara itu, Korea Utara juga mengirimkan ratusan balon udara ke Korea Selatan pada Minggu (9/6) waktu Korea, yang diduga berisi berbagai jenis puing.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap membenarkan kabar tersebut. Pemerintah Korea Selatan juga mengimbau warganya untuk tidak menyentuh balon tersebut dan melaporkannya ke militer atau polisi terdekat.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan kemudian mengatakan pihaknya menemukan 330 balon yang membawa puing-puing yang dimulai pada Minggu (9/6) pukul 10.00 waktu Korea Selatan.
Ratusan balon dilepaskan dari Korea Utara sejak Sabtu (8/6). JCS juga mencatat 80 balon berhasil mencapai Korea Selatan, sementara lainnya gagal mencapai negara tersebut.
(frl/sfr)
